Gubernur : Covid-19 Semacam Tsunami Yang Luar Biasa
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Gubernur Maluku, Murad Ismail mengingatkan kepada semua kalangan terkait corona virus disease (covid-19) bukan masalah main-main.
Tetapi covid-19 ini merupakan masalah yang luar biasa yang disebutnya semacam tsunami yang luar biasa.
"Saya ingatkan kepada kita semua, ini bukan masalah main-main, ini masalah luar biasa, semacam tsunami yang luar biasa masalah virus ini,"ujarnya kepada awak media di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Selasa (24/3).
Oleh karena itu, Gubernur mengingatkan masyarakat Maluku untuk menjaga jarak. "Kita juga disini jaga jarak meski dengan teman dan saya pun tidak terima tamu selama ini,"sambungnya.
Bahkan kata mantan Kapolda Maluku itu, akibat dari virus mematikan asal Wuhan Cina ini, para Kepala Daerah tidak diwajibkan masuk kantor tetapi kerja dari rumah.
"Dan saya, semua kepala daerah termasuk bupati/walikota dan Gubernur itu tidak diwajibkan ke kantor. Kerja dari rumah saja. Yang diwajibka kerja dari kantor itu eselon II dan eselon-eselon yang terkait betul dengan masalah corona covid-19 ini yan harus datang setiap hari ke kantor. Dan kita tidak boleh berhubungan sama sekali, ini bukan masalah main-main, ini masalah serius,"sambungnya.
Kita ada 61 yang dalam pemantauan hanya 3 yang dalam pengawasan. Yang tiga ini yang dua belum ada (hasil) uji sampel belum ada, yang satu saja ini karena kita kirim dari tanggal 16 tapi.
Dikatakannya, kondisi pasien positif corona yang merupakan warga Bekasi yang saat ini diisolasi di RSUD de. Haulussy Ambon sudah mulai membaik.
"Sekarang yang bersangkutan sudah mulai membaik. Itu dikarenakan kita peduli,"imbuhnya.
Sementara terkait 14 rekan pasien kasus 01 alias pasien positif corona, kata Gubernur sampai saat ini kondisi keaehatan mereka sehat.
"Ini dari awal kita sudah lokalisir mereka dan sampai hari ini belum ada tanda-tanda apa-apa. Tapi yang jelas kita sekarang telusuri, waktu dia datang dia berhubungan dengan siapa segala macam semua kita isolasi. Hampir 100 orang,"ujarnya.
Yang pasti Gubernur menegaskan jika Pemda Maluku maupun Satgas berusaha semaksimal mungkin lakukan pencegahan. "Bukan kita diam, tapi kita berusaha ssmaksimal mungkin untuk kita lakukan pencegahan-pencegahan,"tandasnya.
Apalagi lanjut dia, sebelum satuan tugas ini dibentuk tanggal 16 Maret, Pemda Maluku sudah bentuk Satuan Tugas sejak sejak 27 Januari yang dipimpin Kasrul Selang dan didampingi Karo Ops Polda dan Asops Kodam. "Dan sampai hari ini masih berjalan sehingga tanggal 16 dengan terbentuknya satuan tugas ini kita beralih dengan dipimpin di pusat Pak Doni Monardo,"pungkasnya. (KTR)
Komentar