Ini Penjelasan Kadisnkes Maluku Soal Status 14 Rekan Pasien 01 Hingga Perawat di RSUD

Ruzady Adjiz/Kabartimur

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikal Pontoh menyebutkan status 14 rekan pasien 01 yang sampai saat ini masih diisolasi mandiri di hotel Amaris adalah observasi.

"Mereka statusnya observasi karena orang sehat. Ketika mereka sudah diisolasi dan kalau mereka menimbulkan gejala, baru mereka dikategorikan sebagai ODP. Tapi selama mereka belum ODP, mereka statusnya observasi ,"ungkapnya saat berikan keterangan pers di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Senin sore.

Bahkan, kata Pontoh rekan-rekan pasien 01 ini dalam keadaan sehat kondisi kesehatannya. "Semua ini mereka sehat
Karena tadinya mereka pekerja di Hotel Santika ada pembangunan disana. Begitu dinyatakan positif, langsung diisolasi, tidak boleh keluar lagi. Sementara mereka disana (Amaris) dulu karena kita sudah bicara dengan pihak memperkerjakan mereka (manajemen hotel Santika),"sambungnya.

Disinggung pihak Amaris menyatakan kalau hotel tersebut akan disterilkan untuk proses pembersihan, Pontoh mengatakan tidak harus keluar. Tetapi, kalau memang mereka harus cabut dari Hotel Amaris, sudah ada lokasi isolasi mandiri untuk mereka yang disiapkan Satgas.

"Itu sebeanranya tidak seperti itu. Karena dari pihak Amaris juga menanyakan apa tindaklanjutnya. Kami sudah menyampaikan, kalaupun mereka dikeluarkan dari Amaris dan harus diisolasi, Pemda sudah menyiapkan tempatnya seperti di Diklat, ada 500 pebih tempat tidur, balai-balai yang dipersiapkan untuk mengawasi orang-orang yang berstatus ODP,"jelasnya.

Ditanyai ada permintaan dari pihak Hotel Amaris agar karyawan juga diperiksa kesehatannya oleh Dinas Kesehatan, Pontoh mengatakan harus dikategorikan terlebih dahulu.

"Memang itu yang harus kita periksa. Kita harus mengkategorikan dulu ada yang kontak erat dan kontak biasa. Kalau kontak erat itu contohnya yang sekamar dengan kasus 01, tapi ada teman-temannya yang ketemunya di Bandara karena mereka ada dari beberapa daerah. Kontaknya itu hanya salaman. Kalau yang salaman ini kita masukkan dalam kontak rendah. Yang kontak erat itu yang sekamar termasuk perawat-perawat yang menerima (pasien 01) pertama kali. Yang ini yang akan kita ambil spesimennya. Sementara yang ada banyak ini karena kita harus mengidentifikasi cleaning servicenya, Gojeknya, kita akan lakukan screaning dengan menggunakan pemeriksaan RDT (Rapid Test). Mudah-mudahan sehari dua ini RDTnya datang, tapi orang-orang ini sudah kita anjurkan isolasi rumah, jadi dia tidak keluar, dia membatasi untuk ketemu dengan orang lain dan dirumah pun dibatasi diri dengan orang rumah,"tuturny panjang lebar.

Untuk yang kontak erat ini kata Pontoh lebih lanjut, ada empat orang yang spesimennya sudah diambil dan dikirimkan ke Jakarta Senin hari ini untuk diperiksa. "Spesimen yang diambil hanya yang kontak erat, itu baru dikirim sebentar (senin sore),"tandasnya. (KTR)

Komentar

Loading...