Gempa Nusalaut Berkekuatan 4.4 SR, Satu Warga Terluka

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Gempa tektonik berkekuatan 4.4 SR kembali mengguncang Pulau Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah dan sekitarnya, Senin (25/11). Seorang warga terluka akibat guncangan pukul 11.31 WIT tersebut. Adalah Irene Parihala, Warga Desa Abubu, Kecamatan Nusalaut.

Kepala ibu rumah tangga ini terluka bersimbah darah setelah tertimpa kayu balok yang jatuh akibat getaran gempa. Wanita 66 tahun ini jadi korban gempa di dalam rumahnya.

"Benar. Korban berasal dari Desa Abubu. Korban mengalami luka di kepala dengan ukuran panjang 4,5 cm dan lebar 0,4 cm (3 jahitan)," kata Kepala BPBD Malteng, Bob Rahmat kepada Kabar Timur via selulernya.

Menurutnya, kondisi kesehatan korban mulai membaik setelah mendapat penanganan medis. Korban dirawat medis di Puskesmas yang berada di Desa Ameth, Kecamatan Nusalaut.

"Untuk penanganan korban, hanya perlu rawat jalan dari petugas medis di Puskesmas Ameth saja. Tidak perlu di rujuk lanjut. Karna kondisi korban stabil dan bisa dipulangkan setelah perawatan," terangnya.

Terkait dampak kerusakan rumah, Bob mengaku pihaknya masih melakukan pendataan. "Untuk sementara, jumlah kerusakan rumah dan bangunan yang sementara di data belum ada," tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan analisis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon mengungkapkan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.65 LS dan 128.74 BT, atau tepatnya berlokasi di laut 5 km Baratlaut Nusalaut-Malteng pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Dampak gempabumi berdasarkan informasi dari masyarakat dirasakan di Nusalaut IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).

"Kalau Saparua III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Ambon dan Masohi II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Ambon, Andi Azhar Rusdin.

Di daerah tersebut, guncangan gempabumi dirasakan oleh banyak orang. Dan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," terangnya

Hingga pukul 13.00 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukan terjadi aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 2 kali.

Meski begitu, BMKG menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tandasnya. (CR1)

Komentar

Loading...