Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Pelabuhan Yos Sudarso

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON- Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan meninggal dunia di kawasan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Kota Ambon, Jumat (11/10).

Mayat laki-laki yang diketahui seorang tuna wisma itu diduga meninggal akibat sakit. Jenasah saat ini telah dilarikan di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Maluku.

"Antua ini diduga sakit. Dia seperti tuna wisma begitu. Tidak ada identitas," kata sejumlah anggota polisi kepada Kabar Timur di Markas Polsek KPYS.

Menurut mereka, korban keseharian sering terlihat berada di Pelabuhan Yos Sudarso.

"Dia memang sering terlihat di pelabuhan. Tinggal di pelabuhan. Tidak tahu keluarganya siapa," kata mereka.

Korban ditemukan meninggal di terminal keberangkatan penumpang.

"Tadi beliau meninggal di depan pintu ruang tunggu," ujarnya.

Kasubbag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ipda Julkisno Kaisupy mengatakan, korban ditemukan meninggal dini hari tadi. Kemudian dievakuasi ke Mapolsek KPYS sekitar pukul 06.30 WIT.

"Mayat ditemukan terlentang dengan memakai celana panjang warna Ungu dan sarung bermotif kotak-kotak warna merah putih berada di leher tanpa menggunakan baju dan badan korban terlihat kaku dan mata melotot," kata Kaisupy.

Menurut Moh Saleh, tambah Kaisupy, sekitar pukul 02.55 WIT, ia berada di ruangan tunggu. Lelaki 47 tahun kemudian mendengar teriakan sebanyak dua kali dari arah depan ruangan transit penumpang.

Mendengar teriakan, Saleh mendekat arah suara itu. Ia melihat seorang laki-laki dengan posisi badan terlentang. Saat mendekati dengan maksud menanyakan keadaan korban, saksi kaget dikarenakan badan laki-laki paruh baya ini sudah kaku dan telah meninggal dunia.

"Pada hari Rabu (9/10) pukul 11.00 WIT, saksi melihat petugas dari Kesehatan Pelabuhan sempat memeriksa kesehatan dan memberikan obat kepada Korban, namun korban tidak mau makan dan meminum obat," katanya.

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan luar oleh tim medis, tidak di temukan tanda-tanda kekerasaan di tubuh korban.

Sementara menurut Ampi Sekewael (42) seorang cleaning service PT. Pelindo, mengaku korban sudah sekitar 5 bulan berada di Pelabuhan Yos Sudarso. Ia kerap terlihat tidur di depan ruangan transit penumpang.

"Ampi bersama teman-teman dan juga beberapa pedagang Asongan sering memberikan makanan kepada korban yang mana korban tidak pernah berkomunikasi dengan orang-orang yang berada di pelabuhan," tandasnya. (CR1)

Komentar

Loading...