Kapal Bermuatan Nikel Hilang
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Kapal jenis Kargo dengan nama lambung MV Nur Allya bermuatan material tambang nikel dari Ternate, Maluku Utara, dikabarkan hilang kontak. Kapal diduga putus kontak saat memasuki perairan laut Pulau Buru, Kabupaten Buru, Minggu (25/8).
Di dalam kapal dengan berat 30.089 Gross Tonnage (GT) ini, terdapat 25 orang Anak Buah Kapal (ABK). Kapal itu diketahui hilang kontak di perairan laut bagian Utara Pulau Buru.
Muslimin, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Ambon, mengaku kabar hilang kontak tersebut diterima dari BBC dan Kansar Ternate, pukul 13.30 WIT.
Kapal berbendera Indonesia itu, tambah Muslimin, diketahui putus komunikasi sejak tanggal 20 Agustus 2019. Kapal ini dari Pulau Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, hendak menuju Morosi, Sulawessi Tenggara.
“Kami terima info tadi (kemarin) pukul 13.30 WIT dari BBC dan Kansar Ternate. Koordinat kapal diterima pada posisi 02° 36’00” S / 127°12’00” E,” kata Muslimin kepada wartawan, Minggu (25/8).
Hingga kini belum diketahui pasti penyebab sehingga kapal dengan panjang 189 meter dan lebar 32 meter itu hilang kontak. Personel SAR Pos Namlea, Pulau Buru telah dikerahkan menuju titik koordinat.
“Kapal ini dari Ternate membawa Nikel. Dalam kapal itu terdapat 25 orang. Tim SAR Namlea sudah kami kerahkan menuju lokasi pada pukul 13.45 WIT,” ungkapnya.
Menurutnya, tim SAR telah dikerahkan dari Namlea menggunakan Kapal Karet (RIB). Jarak tempuh menuju titik koordinat yang diterima pihaknya kurang lebih 2 jam.
“Data yang kami terima kapal MV Nur Allya ini milik PT. Gurita Lintas Samudra. Lambung kapal itu berwarna hitam dan pada bagian atas warna merah,” jelasnya.
Dia mengatakan, hingga sore kemarin, tim SAR masih melakukan pencarian. “Nanti kami akan berikan informasi selanjutnya,” tandasnya. (CR1)
Komentar