Sepakbola Piala Gubernur Ricuh
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Pertandingan Sepak Bola, memperebutkan piala Gubernur Maluku di stadion Mandala Karang Panjang, Ambon, kemarin, ricuh. Kericuhan terjadi setelah, tim Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) melayangkan protes kepada panitia penyelenggara.
Tim Pemkab MBD mempersoalkan tim Dinas Pemuda Olah Raga (Diaspora) Maluku, merekrut pemain yang bukan bertugas di dinas itu. Bahkan, Diaspora memakai jasa pemain dari Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPL) yang masih berstatus pelajar SMP dan SMA.
Padahal, piala Gubernur digelar, khusus untuk para pegawai yang bertugas di instansi di provinsi dan kabupaten/kota. ‘’Diaspora memakai pemain di bawah usia 20 tahun. Mereka bukan pegawai instansi tersebut. Banyak pelajar dimasukan di tim. Ini menyalahi aturan panitia,’’ protes sejumlah pemain dan manajer Pemkab MBD.
Mereka melayangkan protes, setelah tim Diaspora menang telak atas tim Pemkab MBD 4-1. ‘’Kalau benar kita sesama pegawai yang bermain, Pemkab MBD yang menang,’’ kata salah satu pemain Pemkab MBD.
Manager tim Pemkab MBD, Andi Alerbitu menegaskan, tahu betul mana pemain dewasa dan pemain muda. ‘’Saya ini orang kesehatan. Saya akan hitung gigi mereka. Dari jumlah gigi kita bisa ketahui mana pelajar dan dewasa,’’ protes Alerbitu.
Buktinya, sebut dia, setelah usai pertandingan tim Diaspora segera meninggalkan lokasi pertandingan. ‘’Mereka takut diprotes lalu buru-buru tinggalkan stadion Mandala,’’ tegasnya.
Alerbitu akan menelusuri para pemain tim Diaspora. Hasil penelusuran akan disampaikan kepada panitia penyelenggara. ‘’Kami sudah buat surat protes kepada panitia. Kita juga akan meminta SK ASN atau SK kontrak pemain tim Diaspora,’’ tandasnya.
Pemain tim Pemkab MBD kemudian menemui panitia penyelenggara untuk melayangkan protes. ‘’Soal usia memang menjadi persoalan di Kota Ambon. Kita akan sikapi. Bisa saja ada (tim) yang didiskualifikasi,’’ kata salah satu panitia. (KTM)
Komentar