Usut Kontraktor & Pejabat Korupsi Irigasi di Babar
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Pihak Kejaksaan atau Kepolisian kembali diminta, mengusut protek Irigasi di Dusun Ilyar, Desa Babar, Kecamatan Babar Timur, Kabupaten Maluku Barat Daya. Ini agar praktek korupsi selama ini di bumi Kalwedo, bisa ditekan.
‘’Kalau ada yang diduga keras maling uang rakyat, jangan dibiarkan. Kita mendesak aparat penegak hukum mengusut persoalan ini,’’kata Yopi Adolf, salah satu warga MBD ketika menghubungi Kabar Timur, kemarin.
Dia berharap, pihak-pihak yang terlibat, harus dipanggil untuk dimintai keterangan.’’Persoalan korupsi di MBD, terutama proyek Irigasi. “Siapapun dia. Apakah itu pejabat atau kontraktor harus diusut,”tandasnya.
Tujuanya, lanjut dia, agar para koruptor yang mencoba makan uang rakyat, diproses hukum.’’Semoga bumi Kalwedo bersih dari para koruptor,’’sebutnya.
Apalagi, ingat dia, dugaan tindak pidana korupsi tidak hanya terjadi di pejabat maupun kontraktor, namun korupsi juga di lakukan kepala desa yang mengelola alokasi dana desa dan dana desa. “Ada sejumlah kepala desa bermasalah. Ini yang harus diusut tuntas,’’pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ada bau korupsi pada proyek Irigasi di dusun Ilyar Desa Babar, Kecamatan Babar Timur, Kabupaten MBD, Kejaksaan atau Polisi diminta serius mengusut. Dianggarkan APBD tahun 2014 senilai Rp 2 miliar lebih tapi langkah hukum sepertinya terhenti.
Awalnya setelah dilaporkan Kejari Kabupaten MBD berjanji akan mengusut proyek yang mubasir dengan nilai anggaran Rp 2,176 tersebut. Tapi anehnya, hingga saat ini terkesan tidak diseriusi institusi penegak hukum itu.
”Kejaksaan jangan ragu-ragu, kita masyarakat tidak mau tau siapa tersangka siapa pelaku dan siapa dalang. Kita hanya ingin supaya kasus ini tuntas. Jadi perhatian pemerintah daerah supaya proyek dilanjutkan kembali,” kata Alex salah satu warga desa yang tak ingin marga-nya dikorankan kepada Kabar Timur melalui telepon seluler, Sabtu (22/6).
Informasi yang dihimpun Kabar Timur menyebutkan, kontraktor yang melaksanakan pekerjaan adalah CV Babar Indah dengan konsultan CV Caroliv, sedang masa kerja terhitung 50 hari kalender. Akibat mangkrak dalam pekerjaannya, hasilnya tembok-tembok saluran irigasi yang sempat dikerjakan telah retak sana sini saat ini.
“Banyak pecah-pecah kiri kanan akibat terpapar sinar matahari dan tidak dialiri air. Malah sudah ada sebagian tembok yang roboh,” ungkap Obet warga Desa Ilyar lainnya.
Sepengetahuan dirinya, ungkap Obet, proyek ini dianggarkan Dinas PU Kabupaten MBD pada tahun 2014. Namun dinilai gagal total, sebab tidak bisa dinikmati petani hingga hari ini.
Sementara harapan masyarakat maupun para petani proyek tersebut bisa memberikan peningkatan hasil produksi petani. Mirisnya lagi, baik kontraktor, konsultan maupun pihak Dinas PU tak pernah terlihat datang meninjau hasil pekerjaan mereka ini. .
“Istilahnya, orang-orang ini macam pura-pura tidak tahu kalau ada masalah. Tapi kita selaku masyarakat tidak boleh diam. Intinya kejaksaan atau polisi, masyarakat harap supaya ini diusut lagi jangan dihentikan,” ujarnya ketus. (KTM/KTA)
Komentar