Beda Pilihan Pilgub, Kepsek Dicopot
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Pemilihan gubernur Maluku 2018 telah berlalu. Tapi ternyata dendam politik masih terbawa setelah gubernur dan wakil gubernur Maluku terpilih kini memimpin Maluku.
Buktinya, Johanes S.N.Soukotta diduga menjadi korban politik. Soukotta disebut-sebut memilih gubernur petahana Said Assagaff pada Pilgub lalu. Sial baginya, ketika pilihannya kandas di pesta demokrasi lima tahunan itu, Soukotta dicopot dari jabatannya sebagai Kepala SMK Negeri 2 Ambon. Jabatan Soukotta kini digantikan oleh Andretha Mariana Lusikooy, salah satu guru di SMK tersebut.
Pencopotan mendadak Soukotta, memantik kecurigaan di kalangan tenaga pendidik di sekolah itu. Alasannya, selama memimpin, kinerja Soukotta layak diacungi jempol. “Kinerja Pak Soukotta selama ini baik-baik saja. Mungkin karena beliau (Soukotta) disinyalir sebagai pendukung Said Assagaff-Andreas Rentanubun pada Pilgub 2018 lalu, tiba-tiba dicopot,” kata salah seorang guru SMK 2 Ambon kepada Kabar Timur, Kamis (13/6).
Setelah dicopot, Soukotta dipindahkan ke Dinas Pendidikan Maluku tanpa jabatan alias non job. “Saya duga ini balas dendam akibat Pilgub,” ujar guru yang menolak namanya dikorankan itu.
Pencopotan Soukotta tertuang dalam surat tugas nomor : 924/327 tahun 2019, tanggal 10 Juni 2019 yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, M. Saleh Thio.
Dalam surat tugas yang salinannya diperoleh Kabar Timur, memerintahkan kepada Andretha Mariana Lusikooy pangkat Pembina tingkat I-IVb yang awalnya berprofesi sebagai guru di SMK Negeri 2 Ambon naik ke jabatan baru menjadi Plt Kepala SMK Negeri 2 Ambon.
“Mulai terhitung 10 Juni 2019, ibu Lusikooy sudah bertugas sebagai Plt Kepala SMK 2 Ambon. Serah terima tugas ini sudah dilakukan,” ujar dia.
Menurutnya, dengan demikian, terhitung sesuai tanggal penetapan itu, maka sesuai undang-undang yang berlaku, Plt dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Ambon nomor: 821.2/1127/BKK tanggal 5 Agustus 2016 dinyatakan tidak berlaku lagi. Dan Soukotta kembali melaksanakan tugas sebagai pengawas pada Dinas Pendidikan Maluku.
Dalam surat itu juga, ditetapkan apabila dikemudian hari ternyata ada kekeliruan dari surat perintah tersebut, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Menurutnya, dicopotnya Soukotta tidak terlepas dari aroma Pilgub Maluku. Alasannya, diangkatnya Lusikooy sebagai Plt Kepala SMK 2 Ambon karena diduga kedekatan Lusikooy dengan gubernur Murad Ismail. Suami Lusikooy adalah seorang Polri aktif. Sementara anak Lusikooy merupakan Polwan yang kini menjadi ajudan istri gubernur.
“Saya sangat menyayangkan hal ini terjadi. Katanya Pak Murad selalu memaafkan tapi kok ada semacam dendam politik kepada Pak Soukotta. Padahal selama ini kerja Pak Soukotta kami nilai baik. Kasian, hanya karena beda pilihan Pilgub, beliau menjadi korban politik,” sesal dia. (MG3)
Komentar