8 Petugas KPPS di Maluku Meninggal

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Maluku yang meninggal dunia terus bertambah. Hingg kemarin, tercatat sudah delapan petugas KPPS yang wafat saat menjalankan tugas.
Anggota Komisioner KPU Maluku, Almudatsir Zein Sangaji mengatakan, delapan petugas KPPS di Maluku yang meninggal dunia itu gugur saat sedang menjalankan tugas baik saat proses rekapitulasi penghitungan suara maupun saat membagikan undangan coblos ke masyarakat.
Terakhir seorang petugas KPPS di TPS 03 Desa Saunulu, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah dilaporkan meninggal dunia, Kamis (2/5). “Hingga saat ini sudah ada delapan petugas KPPS dan PPS yang meninggal dunia,” kata Almudatsir, Jumat (3/5).
Petugas KPPS dan PPS yang meninggal dunia itu adalah Selvianus Itranbey, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 1 Desa Adodo Molu, Kecamatan Molu Maru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Ruth Sinai, anggota KPPS TPS 03 Desa Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Malteng meninggal dunia pada 16 April 2019. Ruth meninggal setelah kembali mendistribusikan C6 kepada pemilih. Selanjutnya, Simson Ingratubun meninggal, Minggu (28/4).
Almarhum merupakan Sekretaris Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Ohoiwait, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara. Berikut Ketua TPS 26 Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Malteng, Yusuf Tuatparu yang meninggal dunia pada 1 Mei 2019. Sebelum meninggal dunia, Yusuf sempat pingsan saat penghitungan suara di TPS.
Pada hari yang sama, Ketua KPPS TPS 04 Desa Tela, Kecamatan Pulau Babar, Maluku Barat Daya, Viktor Imnana juga meninggal dunia pada pukul 14.00 WIT. Tiga orang lainnya adalah Maharani Laklaka, Anggota KPPS TPS 02 desa Gardakau, Kecamatan Aru Tengah, kabupaten Kepulauan Aru, Sekretaris PPK Wetar Barat, Maluku Barat Daya, Rivaldo Valentino Huwae dan dan Nursiah Tehuayo, anggota KPPS TPS O3 Desa Saunulu, Kecamatan Tehoru, Malteng.
Menurut Almudatsir, delapan petugas KPPS yang gugur saat menjalankan tugas tersebut merupakan ujung tombak penyelenggara pemilu di tingkat bawah yang telah menunjukkan loyalitas dan dedikasi yang tinggi untuk mensukeskan pemilu di wilayahnya masing-masing.
“Dedikasi dan loyalitas mereka yang telah gugur itu sangat luar biasa, mereka telah memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Mereka telah mengawal kedaulatan rakyat dan demokrasi karena itu kita sangat merasa kehilangan,” kata dia.
Dia berharap kepada pihak keluarga yang ditinggalkan dapat berbesar hati dan tabah menghadapi cobaan tersebut. “Kami sangat mengapresiasi loyalitas dan dedikasi mereka. Nanti ada kebijakan dari KPU RI untuk memberikan santunan pada penyelenggara yang meninggal,” kata Almudatsir. (KT)
Komentar