BKSDA Maluku Berburu Buaya

KEMUNCULAN BUAYA: Warga melihat buaya yang muncul di gorong-gorong di jalan Yos Sudarso Ambon. Kamis (14/2). FOTO: HUSEN TOISUTA/KABAR TIMUR

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Maluku, berburu buaya di sejumlah titik gorong-gorong yang ada di pemukiman warga, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Kamis (14/2).

Perburuan dilakukan, lantaran belakangan ini warga kerap dibuat resah dan takut dengan munculnya sejumlah ekor hewan reptil tersebut di pemukiman masyarakat. Hewan ganas ini sering muncul, baik berukuran kecil hingga besar dengan panjang mencapai kurang lebih 2 meter.

Dalam perburuan yang dilakukan sejumlah petugas BKSDA dari Resor Pulau Ambon, mereka tampak memasang perangkap di beberapa titik selokan pembuangan limbah rumah tangga.

“Hari ini kita melakukan pencarian di beberapa titik. Titik pertama di depan kantor Harian Ambon Ekspres. Titik kedua di area bongkar muat kontainer Pelabuhan Yos Sudarso Ambon,” kata Kepala Resor Pulau Ambon, BKSDA Maluku, Junaedi Sam kepada wartawan, kemarin.

Pencarian yang dilakukan sejak pagi hingga pukul 13.00 WIT kemarin, kata Junaedi belum membuahkan hasil memuaskan. Ini dikarenakan naiknya permukaan air laut, sehingga buaya diduga masih bersembunyi.

Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat, buaya yang terlihat lebih dari dua ekor. Namun dari hasil potret dan video warga menggunakan kamera android, baru dua ekor. Panjangnya sekitar 1 sampai 2 meter.

“Tapi kami belum bisa pastikan panjangnya itu satu meter atau dua meter. Karena kami harus lihat dulu secara langsung. Tapi yang jelas ada (buaya) di sini,” ungkapnya.

Junaedi mengaku, pihaknya akan berusaha untuk menangkap hewan ganas itu dalam keadaan hidup yang kemudian dipindahkan ke habitatnya. “Hari ini kami akan usahakan memasang mata kail (alat pancing) untuk menangkap buayanya,” ujar Junaedi.

Seperti biasanya, tambah Junaedi, pihaknya kerap menangkap buaya dengan menggunakan umpan bangkai maupun darah hewan. “Saat ini teman-teman sedang siapkan mata kail. Biasa yang kita lakukan untuk tangkap buaya itu bangkai hewan,” ujarnya.

Diduga, beberapa ekor buaya yang terlihat warga dapat bertelur, sehingga jika tidak segera dicegah populasinya akan bertambah banyak. “Kemungkinan untuk bertelur pasti ada. Apalagi lebih dari satu ekor,” tandasnya. (CR1)

Komentar

Loading...