Masyarakat Resah, Penjabat Oma Tinggalkan Daerah Tugas

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Pengelolaan Dana Desa dan ADD Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, masih menyimpan kekecewaan warga. Bukannya memperbaiki kinerja dan menutup bolong-bolong dugaan penyimpangan anggaran, Penjabat Pemerintah Negeri Oma, Acim Latupono malah meninggalkan tempat tugas.
“Masyarakat keluhkan Penjabat Negeri Oma, Pa Acim Latupono karena tidak pernah muncul lagi di Oma. Pelayanan terhadap masyarakat, mau pengurusan di siapa?,” ujar tokoh pemuda Negeri Oma, Andre Pattinama kepada Kabar Timur, Selasa (12/2).
Pelayanan publik lumpuh total, karena keberadaan sang penjabat tidak dapat dipastikan. Masyarakat bingung, untuk mengurus administrasi warga, yang membutuhkan tanda tangan Latupono dan cap pemerintah negeri.
Kalau pun masyarakat ingin dilayani, ujar Andre, tak ada jalan lain, Latupono harus ditemui di rumahnya di Negeri Pelauw yang relatif jauh dari Negeri Oma dan harus mengeluarkan biaya transportasi lagi.
Selain mengabaikan pelayanan publik, sejumlah pekerjaan fisik dan program pemberdayaan masyarakat, didanai oleh DD dan ADD tahun 2017-2018 yang merupakan tanggungjawab dia juga terbengkalai.
Alhasil, kata Andre Pattinama, dugaan penyimpangan anggaran DD dan ADD Negeri Oma tahun 2017-2018 bukan isapan jempol. Faktanya, Penjabat Negeri Oma itu terkesan ingin lari dari kecaman warga.
“Logika bodo-bodo saja e, kalau penjabat rasa diri seng bersalah, pasti dia seng pastiu. Penjabat tetap berada di Oma. Tapi karena su salah, dia mangkir dari tempat tugas,” ujar Andre.
Disebutkan Andre, beberapa pekerjaan fisik dari program DD dan ADD Tahun 2017-2018 terbengkalai, diantaranya pembangunan bak air di Nahiti, balai pertemuan, dan jalan paving blok depan Kantor Desa. Yang paling fatal, gelontoran dana desa senilai Rp 65 juta untuk, program BPJS Kesehatan bagi warga yang membutuhkan ternyata tidak direalisasi.
Ketika dimintai pertanggungjawaban soal BPJS Kesehatan tersebut Penjabat Negeri Oma itu berdalih dana tersebut dialihkan untuk pengadaan sembako gratis untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru lalu. “Tapi sampai ayam batumbuh gigi ka apa, sembako gratis seng pernah ada sampai oras ini,” katanya. (KTA)
Komentar