“Borok” PDPT Poltek Ambon Terbongkar
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Carut marut pengelolaan Politeknik Negeri Ambon makin menjadi-jadi. Namun disayangkan, para mahasiswa di kampus institusi pendidikan kejuruan tak pernah sepi dari isu korupsi ini nyaris tidak tahu kalau Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT), yang memuat data-data akademik mereka dananya diduga dikorupsi.
Selain isu perjalanan melancong sejumlah pimpinan Poltek ke Malaysia dan Thailand, kemarin, yang diduga tanpa restu Kemenristek dan Dikti, ternyata dari beberapa bukti foto digital Surat Perintah Membayar (SPM) yang dikantongi Kabar Timur, terungkap, Bidang Akademik Poltek yang dipimpin Wakil Direktur I Yulius Buyang diduga bermasalah.
Proyek pengadaan aplikasi sistem informasi akademik (Siakad) dalam rangka PDPT Poltek Negeri Ambon ternyata sudah ada gelontoran dana lebih dari Rp 100 juta sejak bulan Desember 2017. “Realisasi belanjanya 14 Desember 2017. Namun hasilnya seperti apa belum pernah kelihatan. Kita minta Jaksa dan Polisi usut,” ujar sumber Poltek Negeri Ambon, Rabu (5/12).
Beberapa bukti SPM tersebut, antara lain SPM nomor 00821 senilai Rp 16.544.000,- untuk biaya sewa VPS aplikasi Siakad. Kemudian SPM nomor 00816 untuk pembayaran modul mahasiswa, modul dosen, modul ketua jurusan aplikasi Siakad senilai Rp 49.500.000.
Selanjutnya, SPM nomor 00818 Rp 33.000.000,- untuk pembayaran modul registrasi dan pelatihan Siakad. Ada lagi SPM nomor 00817 senilai Rp 45.500.000,- sebagai belanja modal ketua-ketua program studi (Kaprodi) di semua jurusan Poltek Negeri Ambon untuk modul administrator aplikasi Siakad. Ada juga SPM nomor 00620 senilai Rp 19.800.000,- untuk aplikasi Siakad.
Semua barang berupa modul dan peralatan terkait aplikasi Siakad ini tidak pernah kelihatan bentuk dan rupanya seperti apa. Sumber menduga dana seratus jutaan rupiah untuk Siakad dalam rangka pembuatan PDPT telah dibagi-bagi.
“Makanya PDPT sampai saat ini belum tuntas. Bisa cilaka ini, mantan Direktur almarhum Putuhena saja, masuk bui gara-gara uang seng sampai 100 juta rupiah apalagi ini?,” ujar sumber.
Sayangnya, Wakil Direktur I Bidang Akademik Yulius Buyang dimintai konfirmasi belum memberikan respon balik kepada Kabar Timur, dikonfirmasi hingga tadi malam.
Sebelumnya Humas Poltek Negeri Ambon Marines Sugi juga menolak memberikan penjelasan. “Mengenai hal itu tanya saja langsung ke Wadir I karena itu wilayah Wadir I bidang akademik. Jang marah beta lagi mengajar di kampus Masohi,” kata Marines dihubungi via telepon seluler.
Sebelumnya Yulius Buyang sempat mengaku soal PDPT yang belum tuntas sejak 2015. Namun dia menolak adanya dana lebih dari Rp 100 juta dicairkan terkait PDPT.
“Cuma Rp 12 juta-an, itu juga belum dipake. Makanya Rp 150 juta itu data darimana?” akunya dikonfirmasi Nopember lalu.
Padahal bocoran info orang dalam yang layak dipercaya maupun kantongan bukti SPM ternyata Bidang Akademik yang tupoksinya adalah Yulianus Buyang itu, pernah dikucuri dana hampir mencapai Rp 150 juta, sejak Desember 2017 lalu. Namun jangankan membenahi data PDPT milik mahasiswa Poltek, konon, petugas operator verifikasi data tidak diberi honor satu rupiah pun. (KTA)
Komentar