Kalimantan Timur Juara Umum Pesparani Nasional I

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Provinsi Kalimantan Timur menyabet juara umum Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional I yang berlangsung di Kota Ambon.

Totalnya nilai yang diraih Kalimantan Timur (Kaltim) 299 point. Perolehan point itu gabungan dari point champion (25), perolehan medali emas (25) dan partispasi mata lomba (2).

Kaltim memperoleh nilai tertinggi di empat kategori lomba, yakni Cerdas Cermat Remaja dengan nilai 2.500, Bertutur Kitab Suci nilai 2.585, Mazmur Anak nilai 83,95 dan Paduan Suara Anak nilai 85,92.

Sementara tuan rumah, Provinsi Maluku hanya memperoleh nilai tertinggi di paduan suara dewasa pria 92,82 point. Adapun perolehan champion permata lomba; Cerdas Cermat Anak diraih DKI Jakarta dengan perolehan nilai 2.400, Cerdas Cermat Remaja disabet Kaltim mengumpulkan nilai 2.500, Bertutur Kitab Suci (Kalimantan Barat) mengumpulkan nilai 258,5, Mazmur Anak (Kaltim) 83,95, Mazmur Remaja (DKI Jakarta) 82,83, Mazmur dewasa (NTT) 82,33, Paduan Suara Anak (Kaltim) 85,92, Paduan Suara Dewasa Pria (Maluku) 92,83, Paduan Suara Dewasa Wanita (DKI Jakarta) 91,29, Paduan Suara Gregorian Anak dan Remaja (Kalbar) 86,17, Paduan Suara Gregorian Dewasa (Kalbar) 83,33 dan Paduan Suara Dewasa Campuran (Jawa Barat) 87,25 point.

Penyerahan piala bergilir Pesparani dari Presiden RI diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise mewakili Presiden Joko Widodo pada penutupan Pesparani Nasional I di Lapangan Merdeka, Ambon, Kamis (1/11). Sementara piala tetap juara umum diserahkan oleh Gubernur Maluku, Said Assagaff.

Penutupan Pesparani Katolik Nasional I ditandai dengan pemukulan tifa oleh Yohana Yembise.

Selain memperoleh piala, peserta juga diberikan dana pembinaan. Juara umum mendapatkan dana pembinaan Rp 50 juta, juara kedua Rp 45 juta, juara ketiga Rp. 40 juta, runner up I Rp 35 juta, runner up II Rp 30 juta dan lainnya masing-masing Rp 15 juta.

Yohana Yembise dalam sambutannya mengingatkan melalui Pesparani Nasional I semua kalangan harus tetap mempertahankan nilai-nilai kebangsaan yang tertuang dalam Kebhinekaan terutama bagi generasi penerus untuk bangun bangsa Indonesia kedepan.

Melalui Pesparani ini mampu berkontribusi bagi para peserta yang terlibat maupun masyarakat luas sehingga memahami pembangunan bangsa di segala bidang sebagai bentuk nyata kecintaan terhadap bangsa.

“Kebhinekaan adalah kekayaan besar yang dimiliki oleh bangsa ini dan harus dapat dipertahankan. Perlu menjaga kebhinekaaan ini dengan persatuan kerukunan dan persaudaraan sehingga membawa Indonesia menjadi negara besar dan dihormati di dunia. Kami mengapresiasi Gubernur yang menunjukan satu model dengan latar belakang agama yang berbeda dalam event ini,” kata Yohana.

Tema Merajut Persaudaraan Sejati dari Maluku untuk Indonesia sangat tepat sebagai refleksi dari komponen bangsa sehingga dapat memberikan kesetaraan gender serta pemenuhan hak anak, sama artinya kita berinvestasi bagi masa depan bangsa. “Saya apresiasi Pak Gubernur dan dapat memberikan motivasi bagi kita semua dalam pemenuhan hak-hak perempuan dan anak dalam rangka mewujudkan kemajuan bangsa,” kesannya.

Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya mengatakan, Pesparani mengulang bukti Maluku benar-benar menjadi Laboratorium Kerukunan Umat Beragama di Indonesia dan dunia. “Para kontingen yang datang mendapatkan kesan toleransi dan kehidupan orang basudara yang inklusif di Ambon, Maluku,” ujarnya.

Gubernur menyampaikan tiga pesan penting. Pertama, hidup orang basudara jadi kekuatan besar dalam bangun kohesi antar umat beragama di Maluku. Kedua, event Pesparani sebagai tanda pembangunan peradaban. Dan ketiga, sejarah mencatat, Pesparani dimulai dan akan berakhir, tapi tidak untuk semangat.

“Semangat persaudaraan antara kita tidak boleh berhenti dan abadi. Mari kabari damai untuk negeri ku, untuk dunia dan terus berdoa untuk korban jatuhnya pesawat Lion Air di Karawang. Atas nama pemerintah dan rakyat Maluku kami sampaikan terimakasih untuk kita semua karena telah membuka ruang perjumpaan dan perdamaian sejati,” tandasnya.

Ketua Panitia Umum Pesparani Nasional I, Zeth Sahuburua dalam laporannya mengatakan moment bersejarah Pesparani telah berlangsung dengan baik selama enam hari di Kota Ambon. Di mana 12 mata lomba telah terlaksana dengan baik dan peserta tampil dengan maksimal.

Kata Sahuburua, Pesparani jadi roh umat Katolik di Indonesia. “Agama bagi kita di Maluku adalah anugerah. Maluku mejemuk dalam beragama tapi menjunjung tunggi toleransi yang terlihat dari partisipasi masyarakat Kota Ambon yang saya sebut “Toleransi Tanpa Pamrih. Pesparani telah sukses antarkan Maluku menyiarkan nilai-nilai universal,” ucap Sahuburua yang juga wakil gubernur Maluku.

Dia memberikan apresiasi dan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensukseskan Pesparani Katolik Nasional I di Ambon, Maluku.

Sahuburua menutup sambutannya dengan sebuah pantun. “Tak ada gading yang tak retak, jika ada yang manis bawalah pulang ke daerah masing-masing sebagai harum seperti cengkih dan pala,” katanya. (RUZ)

Komentar

Loading...