Kesalahan Penggunaan Frasa Di Mana dan Yang Mana
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - Media massa sangat berperan dalam perkembangan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia di media massa merupakan model yang akan ditiru oleh masyakat. Namun masih banyak media massa yang belum menerapkan penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah dalam tulisan-tulisannya. Hal tersebut berdampak pada penggunaan bahasa Indonesia di masyarakat. Masyarakat sering beranggapan bahwa penggunaan bahasa Indonesia di media massa sudah sesuai kaidah. Akibatnya kesalahan-kesalahan berbahasa yang sering terjadi di media massa akan diikuti oleh masyarakat.
Salah satu bentuk kesalahan penggunaan frasa yang sering ditemukan di media massa yaitu frasa di mana dan yang mana. Kedua frasa tersebut sering digunakan bukan untuk mengungkapkan pertanyaan, melainkan digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, frasa di mana dan yang mana tidak dimasukkan pada kelompok konjungsi (penghubung) kalimat, baik sebagai penghubung intrakalimat maupun antarkalimat. Frasa di mana dan yang mana dapat digunakan dalam sebuah kalimat jika dipakai untuk bertanya.
Kesalahan penggunaan frasa di mana dan yang mana yang terjadi di masyarakat salah satunya disebabkan oleh kesalahan penerjemahan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris, frasa di mana (where) dan yang mana (which) merupakan bentuk kata sambung. Dalam proses penerjemahan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, penerjemah sering tidak menerapkan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Hal tersebut menyebabkan frasa di mana dan yang mana tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Perhatikan beberapa contoh kalimat berikut (1) Saya sangat terkesan dengan kegiatan ini, di mana saya mendapatkan banyak pengetahuan di bidang kebahasaan; (2) Di manakah tempat tinggalmu?; (3) Buku ini merupakan hadiah ikhlas dari Pak Anton yang mana diberikan kepada saya sebagai upaya menyemangati saya untuk melanjutkan kuliah; (4) Yang mana yang kamu pilih, merah atau biru.
Contoh kalimat satu dan tiga merupakan contoh kalimat yang sering ditemukan di media massa. Contoh kalimat tersebut merupakan bentuk-bentuk kalimat tidak baku dan telah dianggap benar oleh masyarakat. Pemahaman masyarakat yang telah memfosil terhadap penggunaan frasa di mana dan yang mana secara tidak tepat amat sangat sulit diluruskan, bahkan bukan pekerjaan yang mudah menyarankan masyarakat untuk mau mengubah kebiasaan tersebut.
Jika dibaca sepintas, kedua kalimat tersebut lazim digunakan oleh masyarakat. Padahal, penggunaan frasa di mana dan yang mana pada kedua kalimat tersebut merupakan contoh yang salah. Hal tersebut dikarenakan kedua kalimat tersebut menempatkan frasa di mana dan yang mana sebagai kata hubung. Perbaikan kedua kalimat tersebut adalah (1) saya sangat terkesan dengan kegiatan ini karena saya mendapatkan pengetahuan di bidang kebahasaan; (3) buku ini merupakan hadiah ikhlas dari Pak Anton yang diberikan kepada saya sebagai upaya menyemangati saya untuk melanjutkan kuliah.
Pada kalimat satu, frasa di mana diganti dengan kata hubung karena. Kata hubung karena masuk pada konjungtor sebab atau alasan. Selain pergantian konjungtor, subjek pada kalimat satu juga mengalami pelesapan. Pelesapan tersebut bertujuan agar kalimat satu semakin efektif. Hasil perbaikan kalimat satu menjadi ‘saya sangat terkesan dengan kegiatan ini karena mendapatkan pengetahuan di bidang kebahasaan’.
Perhatikan contoh kalimat tiga. Penggunaan frasa yang mana pada kalimat tiga merupakan bentuk yang tidak baku, namun lazim digunakan oleh masyarakat. Agar menjadi baku, frasa yang mana pada kalimat tiga diganti dengan konjungtor yang. Contoh kalimat jika diubah menjadi “buku ini merupakan hadiah ikhlas dari Pak Anton yang diberikan kepada saya sebagai upaya menyemangati saya untuk melanjutkan kuliah”. Pengubahan tersebut menunjukan bahwa frasa yang mana tidak dibutuhkan dalam sebuah kalimat. Frasa tersebut dapat dengan mudah diganti dengan konjungtor yang.
Penggunaan frasa di mana dan yang mana pada kalimat dua dan empat merupakan bentuk yang baku. Pada kalimat tersebut, frasa di mana dan yang mana berfungsi sebagai pembentuk pertanyaan. Semestinya penggunaan frasa di mana dan yang mana pada kalimat dua dan empat harus sering digunakan agar kedua frasa tersebut menjadi lazim digunakan.
Penyebaran dan penggunaan ragam bahasa Indonesia baku harus terus dilakukan dalam rangka memartabatkan penggunaan bahasa Indonesia. Bangsa yang bermartabat adalah bangsa yang menghargai bahasanya dan memartabatkan bahasanya di negeri sendiri. Bahasa Indonesia harus menjadi tuan di negerinya sendiri dan disegani oleh bangsanya ataupun oleh bangsa lain. (**)
Komentar