Masalah Gunung Botak PR Buat Kapolda Royke

Irjen Pol. Royke Lumowa | Ist

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Tambang emas Gunung Botak, Kabupaten Buru  hingga kini masih menyisahkan masalah yang belum berujung. Peredaran bahan-bahan kimia berbahaya yang mengancam kehidupan masyarakat  masih marak.

Menyikapi masalah pelik peredaran bahan-bahan kimia berbahaya itu, Ketua Komisi B DPRD Maluku, Everd Karmite mengatakan, kehadiran Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi, Royke Lumowa sebagai Kapolda Maluku baru, diharapkan bisa menuntaskan masalah pelik tersebut.

“Ini pekerjaan rumah (PR) bagi pak Kapolda Royke. Pak Royke harus berani mengungkap semua masalah di gunung botak, mulai dari pengiriman sianida dan merkuri termasuk keterlibatan oknum-oknum aparat,” kata Everd kepada Kabar Timur di ruang kerjanya, Kamis (13/9).

Dia mengatakan, PR kapolda Royke ini sejalan dengan diprioritaskan Gubernur Maluku Baru Murad Ismail yang memprogramkan mencabut izin penambangan gunung botak , bila beliau (Murad-red) telah resmi dilantik. “Pak Royke tidak sendiri. PR itu nantinya sejalan dengan program gubernur Maluku Murad Ismail,”katanya.

Dia menyatakan, selama ini, sianida maupun merkuri bebas masuk ke Pulau Buru. Padahal, untuk menembus lokasi tambang, barang terlarang ini akan diperhadapkan dengan aparat yang ditugaskan berjaga di pelabuhan maupun dermaga kapal lainnya.

“Kan kita tahu, saat kapal berlabuh di pelabuhan atau dermaga kapal lainnya di Buru, aparat kepolisian maupun petugas pelabuhan ditugaskan berjaga, haruslah mengecek barang yang ada. Bila kedapatan ada barang terlarang aparat segera menyita. Tapi ini tidak, barang ini masuk dengan mudah tembus hingga ke lokasi tambang. Ini yang menjadi pertanyaan publik,  ada apa,”  tanya Karmite.

Dia menduga, ada keterlibatan oknum anggota Polri dan pihak terkait lainnya yang sengaja meloloskan zat kimia berbahaya ke kawasan gunung botak, bila tidak, sianida maupun merkuri yang dikirim ke Buru sudah ditahan saat tiba di pelabuhan atau dermaga kapal lainnya. “Saya menduga ada kesengajaan untuk mendapat untung. Makanya, barang ini bisa dengan mudah lolos sampai ke kawasan gunung botak,”paparnya.

Dia berharap, bukan saja Kapolda Maluku Royke, pemangku kepentingan daerah lainnya harus bisa bersama-sama menuntaskan masalah gunung botak sehingga dampak penggunaan sianida maupun merkuri tidak berimbas lebih jauh pada lingkungan maupun laut di Maluku.

“Semoga Kapolda Maluku Royke bisa bersama-sama pemangku kepentingan daerah ini untuk menuntaskan masalah gunung botak sehingga dampaknya tidak berimbas jauh untuk lingkungan dan laut di Maluku,”tutupnya. (Mg3)

Komentar

Loading...