Pungli di Dinas Pendidikan Bursel

Ilustrasi

KABARTIMURNEWS.COM,NAMROLE - Kabar tak sedap di Dinas Pendidikan Kabupaten Buru Selatan (Bursel) kembali berhembus.
Setelah sebelumnya masalah tunjangan sertifikasi guru tri­wulan empat tahun 2017 yang belum dibayarkan, kini masalah baru muncul lagi.
Kali ini dugaan pungutan liar (Pungli) di instansi yang dipimpin Nataniel Solissa tersebut. Sumber Kabar Timur menuturkan para guru penerima tunjangan serti­fikasi dan tunjangan khusus atau guru terpencil dipalak.
Nominalnya terbilang besar, setiap guru harus memberikan im­balan yang diduga dipatok penge­lola kedua tunjangan ini sebesar Rp 2,5 juta.
Praktik kotor ini dilakoni oleh Nada Opir. Pungli sudah berjalan di semester pertama tahun 2018. “Kasihan para guru penerima tunjangan mereka dipatok Rp 2,5 juta dari pengelola tunjangan ini ketika menerima kedua tunjangan itu pada semester pertama atau enam,” bebernya.
Jika dikalkulasikan dengan jum­lah  guru penerima tunjangan serti­fikasi di Kabupaten Buru Se­latan sebanyak 162 orang men­capai Rp 405 juta.  Belum lagi un­tuk tunjangan guru terpencil 176 guru, Rp 440 juta. Total Pung­li yang dipungut pengelola ke­dua tun­jangan ini sebesar Rp 845 ju­ta.  “Bayangkan saja, uang se­ba­nyak itu yang didapat, pa­dahal itu kan hak-haknya para guru,” ke­sal sumber yang menolak nama­nya di­koran­kan, kemarin.
Dia menduga uang hasil pungli itu dibagikan di internal Dinas Pendidikan Bursel. “Uangnya ti­dak tahu dikemanakan. Mungkin saja dibagikan untuk orang-orang ter­tentu di Dinas Pendidikan,” kata­nya.
Ratusan guru penerima tun­ja­ng­an, tidak berani bersuara ka­­rena takut tidak diakomodir lagi pa­da semester berikutnya.  “Do­ng  (guru) serba salah jadi te­tap se­tor saja, karena takut tidak diako­mo­dir di semester berikut sehingga mereka tidak mau membuka praktik kotor ini,” tukasnya.
Ironisnya praktek ini, sudah ber­langsung setahun, namun tidak pernah dikomplain para guru. “Ka­­lau dulu itu, mereka patok 30 per­sen. Tapi kali ini Rp 2,5 juta,” te­rang­nya.
Aparat penegak hukum diminta me­nyelidiki pungli di Dinas Pen­didikan Kabupaten Buru Sela­tan. Hing­ga berita ini naik cetak pe­nge­lola tunjangan sertifikasi guru dan tunjangan guru terpencil, Nada Opir tidak berhasil dihubungi.
Begitu juga Kepala Dinas Pendidikan Bursel Nataniel Solissa. Telepon selulernya tidak aktif saat dihubungi Kabar Timur. (KTL)

Komentar

Loading...