Misi Dagang Maluku-Jatim Tak Sekedar Diatas Kertas

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Kerja sama  bisnis kedua provinsi ini tidak sekedar tandatangan alias teken diatas kertas saja, tetapi monitoring dan evaluasi (Monev), itu penting.

Misi dagang dan investasi yang dilakukan Pemerintah Jawa Timur (Jatim) bersama Pemerintah Maluku terbilang sukses. Buktinya, capaian transaksi dagang diantara kedua provinsi ini, tembus Rp 459,5 miliar.

Jumlah traksaksi ini meningkat dua kali lipat dibanding misi dagang periode Desember 2021, hanya Rp 232, 7 miliar.

Hanya saja, transaksi dagang di periode ke-II 2025, tak capai target Pemprov Maluku sebesar Rp 500 miliar  sebagaimana disampaikan Asisten Bidang Perekonomian Setda Maluku, Kasrul Selang.

Kendati, capaian transaksi misi dagang  di periode kedua ini, patut diapresiasi. Pasalnya, telah  berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di kedua provinsi ini.

Apresiasi ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Maluku, Aziz Sangkala. "Kami menyambut baik kehadiran misi dagang Pemprov Jatim dan pihak swasta yang datang untuk melakukan transaksi dagang di Maluku,"  ungkap Sangkala, kepada wartawan Kamis, 24 April 2025, kemarin.

Dikatakan, transaksi dagang yang capai Rp459,5 miliar itu, berdampak pada geliatnya ekonomi di kedua daerah. "Jadi ada barang-barang pebisnis Jawa Timur butuhkan di Maluku, demikian sebaliknya. Jadi saling menguntungkan untuk pertumbuhan ekonomi,"tuturnya.

Hanya saja, menurut Sangkala, kerja sama yang dibangun kedua provinsi ini tidak hanya tandatangan alias teken diatas kertas saja, tetapi harus monitoring dan evaluasi (Monev).

Dengan Monev, kata dia, implementasi dari kerjasama ini, akan berdampak signifikan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang dari kedua provinsi dimaksud.

"Gubernur dalam arahannya saat  membuka acara ini menekan itu. Jadi kerja sama ini tidak hanya sebatas kesepakatan semata. Perlu dilakukan evaluasi dan monitoring juga, sehingga apa yang diharapkan untuk pertumbuhan ekonomi dapat tercapai bukan saja Jawa Timur, tapi terkhusus di Maluku," sebutnya.

Sebagaimana diketahui,  Rp459,5 miliar transaksi dagang terdiri dari Jatim jual sebesar Rp150.241.000.000 (150,2 miliar), yaitu produksi hasil produk tembakau, DOC, pakan, olahan unggas, benih tanaman pertanian, beras, telur ayam, produk makanan ringan dan produk fashion.

Sedangkan Jatim Beli sebesar 309,2 miliar, terdiri dari udang, tuna, cumi, kayu logs, hasil hutan kayu bulat, kelapa bulat dan arang tempurung kelapa asalan.

Transaksi dagang tersebut merupakan kerjasama pengusaha dan pelaku usaha, diantaranya PT Bumi Menara Internusa (Surabaya, Jawa Timur) dengan PT Wahana Lestari (Maluku Tengah, Maluku) Komoditi Jatim beli udang vanamei dan tuna beku, dengan kuantitas udang vanamei 1.325 ton dan tuna 450 ton, nilai transaksi Rp125.3 miliar/tahun.

Gabungan perusahaan rokok/GAPERO (Surabaya, Jawa Timur) dengan PT TSPM (Ambon, Maluku) komoditi jatim jual rokok, dengan kuantitas 2.400.000 pak, nilai transaksi Rp64,5 miliar/tahun.

CV Room Seafood (Sidoarjo, Jawa Timur) dengan PT Multi Mina Persada (Maluku Tengah, Maluku) komoditi jual beli ikan tuna, kuantitas 360 ton, nilai transaksi Rp36 miliar/tahun.

PT Charoen Pokphand Indonesia (Surabaya, Jawa Timur) dengan PT Tri Samudera (Ambon, Maluku) komoditi Jatim jual DOC, Pakan unggas, produk olah unggas. Kuantitas 50.000 ekor DOC, 1.500 ton pakan unggas, 180 ton olahan unggas, dengan nilai transaksi Rp26 miliar/tahu.

PT Surya Saritama (Surabaya, Jawa Timur) dengan Koperasi Wailo Wana Lestari (Ambon, Maluku). Komoditi Jatim jual kayu log, kuantitas 15.000 M3, dengan nilai transaksi Rp19,5 miliar/tahun.

PT Benih Citra Asia (Jawa Timur) dengan UD Barokah Tani (Seram, Maluku). Komoditi Jatim jual benih tanaman pangan dan holtikultura, kuantitas 23,730 pcs, dengan nilai transaksi Rp11,08 miliar/5 tahun.

Selain itu, juga dilakukan kerjasama antara Dinas Perindustrian Jawa Timur dengan Dinas Perindustrian Maluku, Dinas PTSP Jawa Timur dengan Dinas PTSP Maluku, Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur denga Dinas Koperasi  dan UMKM Maluku, Dinas Ketahanan Pangan Jawa Timur dengan Dinas Ketahanan Pangan Maluku, Dinas Pertanian Jawa Timur dengan Dinas Pertanian Maluku, Dinas peternakan Jawa Timur dengan Dinas Pertanian Maluku, Dinas Perkebunan Jawa Timur dengan Dinas Pertanian Maluku.

Selanjutnya, Dinas Kehutanan Jawa Timur dengan Dinas Kehutanan Maluku, Dinas Kelautan Jawa Timur dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Maluku, Dinas PMD Jawa Timur dengan Dinas PMD Maluku, Dinas Komunikasi dan informatika Jawa Timur dengan Dinas Komunikasi dan informatika Maluku, Dinas ESDM Jawa Timur dengan ESDM Maluku, Kadin Jawa Timur dengan Kadin Maluku, IWAPI Jawa Timur dengan IWAPI Maluku. (KTL)

Komentar

Loading...