Pemprov Maluku Gencarkan Orang Tua Asuh Cegah Stunting

Penjabat (Pj) Gubernur Maluku Sadali Ie

KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menggencarkan program Gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting) pada kabupaten dan kota untuk menekan angka stunting di daerah itu.

"Program ini akan ditindaklanjuti melalui surat edaran ke pemerintah kabupaten/kota," kata Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie di Ambon, Selasa.

Dia mengatakan salah satu pilar utama dalam strategi penurunan stunting pemerintahan Prabowo Subianto adalah penerapan kebijakan yang sejalan dengan Asta Cita, yaitu delapan poin prioritas pembangunan nasional.

Stunting menjadi indikator kunci dalam mengukur keberhasilan pembangunan manusia, karena status gizi anak-anak Indonesia sangat menentukan masa depan negara.

Dalam kerangka Asta Cita, kebijakan pemerintah pusat akan berfokus pada penguatan ekosistem hulu-hilir yang mencakup sektor kesehatan, pangan, pendidikan, dan perlindungan sosial yang tentunya juga diimplementasikan oleh pemerintah daerah.

"Setelah Gubernur Maluku yang baru dilantik nanti harapan kita semua, melalui program itu kita bisa turut serta berperan untuk mempersiapkan generasi emas di tahun 2025, sehingga nantinya anak-anak Maluku tidak ada lagi yang mengalami stunting," ujarnya.

Sementara itu berdasarkan data terakhir Pemerintah Provinsi Maluku beberapa kabupaten di Maluku yang mengalami kenaikan prevalensi stunting yakni Kabupaten Kepulauan Aru 40,6 persen, Kabupaten Maluku Tengah 29,4 persen, Kabupaten Seram Bagian Timur 27,5 persen.

Kemudian Kabupaten Maluku Tenggara 34 persen, Kota Tual 32 persen, Kabupaten Seram Bagian Barat 31,4 persen, Kabupaten Maluku Barat Daya 29,9 persen.

Kepala Perwakilan BKKBN Maluku dr Mauliwaty Bulo mengatakan bahwa program Genting ini melibatkan berbagai kalangan mulai dari individu, perusahaan swasta, hingga BUMN.

Penerima manfaat akan menjalani kegiatan pemberian nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Untuk pemberian bantuan non-nutrisi, mitra pelaksana dapat berkontribusi dalam beberapa kegiatan seperti perbaikan mandi cuci dan kakus (MCK), rumah layak huni, hingga penyampaian edukasi kepada ibu hamil, remaja, maupun Keluarga Risiko Stunting (KRS).

"Program ini untuk Indonesia, kita mau anak-anak kita, generasi kita bertumbuh dan berkembang dengan baik dan optimal tanpa stunting," ujarnya.

Di Maluku ada Desa Hunuth Ambon menjadi desa percontohan pada implementasi program Genting yang digagas oleh BKKBN ini. (AN/KT)

Komentar

Loading...