Hizbullah & Houthi Bersamaan Bombardir Israel

Ilustrasi

KABARTIMURNEWS.COM.SANAA – Kelompok Houthi dan Hizbullah mengeklaim berhasil menyerang sasaran militer Israel di Tel Aviv. Sejumlah warga Israel dilaporkan terluka akibat serangan tersebut.

Kelompok Hizbullah Lebanon mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Selasa bahwa peluncuran tersebut adalah bagian dari “rangkaian Operasi Khaybar, dan sebagai tanggapan terhadap penargetan warga sipil dan pembantaian yang dilakukan oleh musuh”.

“Dengan seruan 'Kami Siap Melayani Anda Wahai Nasrallah', para pejuang Perlawanan Islam meluncurkan rentetan rudal Fadi-4 di pangkalan Glilot milik Unit Intelijen Militer 8200 dan markas Mossad yang terletak di pinggiran Tel Aviv.”

Menurut Channel 12, setidaknya dua warga Israel menderita luka ringan akibat pecahan roket yang mendarat di Tel Aviv. Saluran tersebut juga menyebutkan bahwa pecahan rudal pencegat jatuh di Jalan, yang terletak di utara Tel Aviv.

Selain itu, Otoritas Kebakaran Israel melaporkan kebakaran terjadi setelah sebuah roket jatuh di dekat Kfar Saba, utara Tel Aviv. Otoritas Penyiaran Israel (KAN) menyatakan bahwa tiga rudal diluncurkan dari Lebanon menuju wilayah Greater Tel Aviv, sementara media Israel mengonfirmasi bahwa total sepuluh rudal balistik ditembakkan dari Lebanon menuju Tel Aviv.

Sebagai tanggapan, militer Israel mengumumkan bahwa jutaan warga Israel mencari perlindungan akibat tembakan roket Hizbullah dari Lebanon. Tentara Israel mengkonfirmasi mendeteksi dan mencegat beberapa rudal yang diluncurkan ke wilayah Greater Tel Aviv.

Sedangkan kelompok Houthi dari Yaman mengeklaim mereka melakukan serangan dengan drone jenis Yafa, yang namanya diambil dari sebutan Arab untuk Tel Aviv.

Juru bicara militer Houthi Brigadir Jenderal Yahya Saree pada Selasa membenarkan bahwa pasukan drone menyerang sasaran militer lainnya di Umm al-Rashrash (Eilat) yang diduduki dengan empat drone Samad-4. Ia menyatakan  bahwa kedua operasi tersebut mencapai tujuannya dengan tepat.

Juru bicara tersebut menyebutkan bahwa operasi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan Lebanon dan untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani.

Juru bicara Houthi memuji semua pejuang yang gigih di Palestina dan Lebanon yang membela umat dalam menghadapi agresi Israel-Amerika dan rencananya yang bertujuan untuk menundukkan semua negara dan masyarakat, kata Yahya Saree.

Ia juga menegaskan kembali dukungan terhadap rakyat Palestina dan Lebanon sampai agresi tersebut berhasil dihalau dan skema kriminal serta konspirasi ekspansionisnya digagalkan.

Sementara, Times of Israel melansir, Komando Front Dalam Negeri IDF mengeluarkan pembatasan baru terhadap warga sipil di Israel utara dan tengah, termasuk Tel Aviv, Yerusalem, wilayah Sharon, wilayah Carmel, Wadi Ara, dan Tepi Barat bagian utara. Peringatan itu dilayangkan setelah Hizbullah menembakkan roket ke pusat negara tersebut pada tahun ini. pagi hari, dan menjelang liburan Tahun Baru Yahudi yang akan datang.

Kegiatan pendidikan dan tempat kerja diizinkan dibuka hanya jika terdapat tempat penampungan yang memadai di dekatnya dan dapat dicapai tepat waktu, menurut pernyataan IDF. Ada juga pembatasan pertemuan: maksimal 30 orang di luar ruangan dan 300 orang di dalam ruangan.

Pantai akan ditutup, kata IDF, di tengah meningkatnya pertempuran dengan Hizbullah di Lebanon. Pedoman baru ini berlaku hingga Sabtu, setelah libur Tahun Baru Yahudi.

Pertempuran sengit antara Israel dan Hizbullah pecah di selatan Lebanon. Israel dikabarkan telah menerjunkan tim elit untuk terlibat dalam perang darat.

Aljazirah melaporkan, Isael telah mengirimkan divisi pasukan terjun payung elite mereka, Divisi ke-98. Pasukan ini terlibat dalam pertempuran di Gaza.

"Jadi mereka sudah berjuang keras, meski sekarang sudah kelelahan, setelah satu tahun konflik," ujar editor Aljazirah.

Israel juga telah mengirimkan brigade lapis baja ke-7, yang juga merupakan puncak dari unit lapis baja mereka.

Brigade ini disebut sangat terlatih. Divisi ini beranggotakan sekitar 12 ribu hingga 14 ribu personel pasukan elite dan akan didukung oleh puluhan tank dan, tentu saja, juga artileri.

"Jadi kekuatan yang sangat dahsyat. Tapi mereka masih menyimpan cukup banyak cadangan kalau-kalau operasinya mendapat masalah," tulis Aljazirah.

Masalahnya mereka juga akan menghadapi kekuatan tuan rumah Hizbullah, karena sekarang Hizbullah dapat melawan.

Hizbullah memiliki unit pasukan khusus yang disebut Pasukan Radwan yang berfokus terutama pada pertempuran di selatan dan hanya berlatih di lokasi tersebut. "Tentu saja medan pegunungan, medan berbatu, cocok untuk penyergapan dan serangan penembak jitu."

Pada tahun 2006, hal inilah yang terjadi pada unit-unit Israel yang saat itu belum berpengalaman sehingga erjebak dalam pelatihan Hizbullah dan disergap berkali-kali.

Perdana Menteri Lebanon mengatakan negaranya menghadapi salah satu fase paling berbahaya dalam sejarahnya, dan mendesak PBB untuk memberikan bantuan kepada satu juta orang yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan udara Israel.

“Sekitar satu juta warga kami terpaksa mengungsi karena perang dahsyat yang dilancarkan Israel terhadap Lebanon,” kata Najib Mikati seperti dikutip Kantor Berita Nasional.

“Kami segera menyerukan lebih banyak bantuan untuk memperkuat upaya kami yang sedang berlangsung dalam memberikan dukungan dasar kepada warga sipil yang kehilangan tempat tinggal,” katanya dalam pertemuan dengan perwakilan PBB. (ROL)

Komentar

Loading...