Israel Bom Sekolah Gaza, Enam Anggota PBB Tewas

KABARTIMURNEWS.COM.GAZA - Militer Israel mengebom sekolah al-Jaouni yang dioperasikan PBB di Gaza bagian tengah, Rabu (11/9). Serangan itu menewaskan sedikitnya 18 orang. Para saksi mata mengatakan wanita dan anak-anak hancur berkeping-keping dalam serangan itu.

Enam korban di antaranya adalah staf UNRWA, termasuk manajer tempat penampungan. Badan tersebut mengatakan itu adalah jumlah korban tewas tertinggi bagi stafnya dalam satu insiden dalam perang selama 11 bulan.

Sementara  itu, seorang wanita Palestina yang berlindung di sekolah yang dikelola PBB mengatakan serangan Israel menewaskan keenam anaknya.

"Apakah anak-anak ini teroris? Semoga Tuhan menghukum mereka. Israel menghancurkan rumah kami; membunuh dan membuat rakyat kami kelaparan; para wanita menjadi janda dan anak-anak menjadi yatim piatu," katanya kepada Aljazirah dalam sebuah kesaksian video.

"Enam anak, termasuk bayi kembar. Kejahatan apa, kesalahan apa yang dilakukan anak-anak tak berdosa itu?"

Aljazirah melaporkan tingkat kerusakan hebat  di tempat penampungan yang dikelola PBB. Lubang-lubang besar di dinding dan orang-orang mencari apa pun yang dapat mereka selamatkan setelah Israel menghancurkan lokasi berlindung itu.

Skala kerusakannya belum pernah terjadi sebelumnya dan bau darah tercium di mana-mana. Tumpukan puing dan tanah menutupi seluruh area ini.

"Serangan itu dilakukan oleh jet tempur Israel, dan kita dapat melihat di sini pecahan rudal yang digunakan untuk menyerang pusat evakuasi ini," demikian laporan Aljazirah

Para saksi telah mengonfirmasi bahwa pusat evakuasi ini diserang pada saat orang-orang sedang menunggu makanan.

Tentara Israel telah menyerang pusat-pusat evakuasi dalam beberapa bulan terakhir dengan ritme yang sangat intensif. Serangan ini telah dilakukan di area yang harus dilindungi berdasarkan hukum internasional.

Orang-orang telah mencari tempat yang aman di sini, tetapi militer Israel telah menghancurkan tempat aman itu dan tidak dapat dipulihkan dengan mudah.

Sementara itu, Israel kembali melakukan empat pembantaian terhadap keluarga-keluarga di jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, sebanyak 64 korban syahid sementara 104 lainnya luka-luka di rumah sakit selama 24 jam terakhir.

Hal tersebut terungkap dalam laporan statistik harian per Rabu (11/9) tentang jumlah korban syahid dan terluka akibat agresi Israel yang telah memasuki hari ke-341 di jalur Gaza.

"Sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan, dan ambulans serta kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka,"ungkap laporan tersebut yang disampaikan yang dikutip Republika di Jakarta.

Kementerian Kesehatan juga mengungkap, jumlah korban tewas akibat agresi Israel telah meningkat menjadi 41.084 orang syahid dan 95.029 orang luka-luka sejak tanggal 7 Oktober.

"Kami menghimbau kepada keluarga para syuhada dan korban hilang akibat perang di Gaza untuk melengkapi data-data mereka dengan mendaftarkan diri melalui link terlampir, untuk melengkapi data-data melalui catatan Kementerian Kesehatan,"tambah Kementerian Kesehatan Palestina.

Sementara itu, tim medis berhasil memvaksinasi 105.909 anak dalam waktu dua hari sejak dimulainya kampanye vaksinasi polio darurat di Gaza dan Gubernuran Utara (ROL)

Komentar

Loading...