Peneliti Ini  Sebut  Alasan Prabowo Tidak “Titip” Figur di Pilkada Maluku

KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Maluku secara politik tidak strategis dipaksakan untuk figur-figur tertentu.

Pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subinto yang menegaskan tidak ada figur-figur “titipan” di Pilkada serentak, November 2024, mendatang, mendapat tanggapan sejumlah peneliti.

Salah satunya, peneliti dari Index Indonesia, Nendy Ashari, yang dihubungi Kabar Timur via telepon, selulernya, Senin, tadi malam.

Menurut Nendy, secara politik pernyataan Presiden terpilih itu, kemungkinan juga termasuk Maluku. Maluku, menurut dia, secara politik tidak strategis “dipaksakan” untuk figur-figur tertentu.

“Pak Prabowo, pasti menjaga perasaan teman-teman biliau di Koalisi Indonesia Maju (KIM), atau KIM Plus,” kata Nendy.

Selain itu, kata Nendy, linearlitas dukungan partai-partai yang tergabung dalam dalam KIM tidak terjadi di Pilkada Maluku.  “Partai-partai yang tergabung dalam Kim atau KIM Plus, tersebar merata di tiga kandidat Calon Gubernur Maluku,” papar nendy.

Maluku, tambah dia, bukan daerah strategis secara politik, karena dari sisi dukungan jumlah penduduk terlalu kecil untuk dijadikan basis politik, “Makanya linearitas dukungan KIM tidak terjadi di Maluku,” ujarnya.

Dikatakan, ketegangan politik secara nasional antara KIM Plus dan non KIM tidak mungkin akan dipelihara secara nasional oleh Prabowo sebagai Presiden terpilih untuk menjahit kohesi social secara nasional.

“KIM secara politik hanya fokus pada daerah-daerah politik strategis seperti jawa dan sumatera saja,”  tambahnya. Dengan begitu, dia memastikan parnyataan Prabowo terkait calon “titipan” di Maluku dipastikan tidak ada.

Menyoal tentang Sumber Daya Alam (SDA), Maluku, yang berlimpah? Nendy menyebut, ada kepentingan yang lebih besar yang harus dijaga keseimbangan dan tidak mungkin semua disapu ratakan.

Dia bahkan, menyebutkan kalau soal SDA, level presiden terpilih seperti Prabowo Subianto tidak nyambung, untuk mengintervensi Pilkada Maluku.

“Apalagi, Murad Ismail Ketua Dewan Pembina PAN, dan Zulhas Ketua Umum PAN, yang merupakan sohib akrabnya Pak Prabowo. Itu tergambar

alo soal SDA, level presiden terpilih kyk prabowo zn nyambung kapa untuk mengintervensi pilkada maluku, apalagi MI adalah ketua dewan pembina PAN dan ketua PAN Zulhas adalah sohib  akrabnya Prabowo. Itu tergambar saat Munas PAN yang ditutup Pak Prabowo,” tutupnya. (KT)

Komentar

Loading...