Ambon Jadi Lokus Penelitian Peningkatan Kinerja Bisnis UMKM

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Kota Ambon menjadi lokasi khusus (Lokus) “Penelitian dan Workshop RAW Model DMC untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, yang dilakukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Workshop sekaligus pengumpulan data bagi pelaku UMKM Kota Ambon itu, dengan menghadirkan tim peneliti yakni Prof Budi Haryanto dan Baretha Titioka, berlangsung di ruang rapat Vlisingen, Balai Kota, Kamis (15/8) .

Kehadirin tim peneliti di Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, diterima oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Ronald H. Lekransy, mewakili Pj Walikota Dominggus Kaya.

Dalam arahan singkat yang disampaikan Lekransy menyampaikan terima kasih kepada Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sebelas Maret, Prof. Budi Haryanto, karena telah memilih Ambon sebagai lokus.

“Bagi kami ini menarik karena setiap penelitian yang dilakukan, kajian-kajiannya berimplikasi positif bagi rencana Pembangunan daerah, sehingga kami selaku Pemerintah Kota mengucapkan terima kasih, karena memilihi Ambon sebagai lokus workshop,” ungkapnya.

Dirinya menegaskan keberadaan UMKM ini, tentu memberi dampak yang sangat besar bagi perekonomian bagi suatu daerah, termasuk kota ini. Sehingga diperlukan peningkatan kapasitas dan kesiapan dalam mengembangkan UMKM.

“Dengan demikian kita berharap bahwa kedepan UMKM lebih masif untuk mensosialisasikan produknya lewat semua kanal sosial media (sosmed) yang dimiliki, Pemerintah Kota (Pemkot) juga akan memfasilitasi pengembangan dan pemasaran semua produk yang dimiliki,”ungkapnya.

Lekransy yang juga Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian itu menambahkan, selain meningkatkan ekonomi daerah, UMKM juga sejahtera dan tentunya para costumer dipermudahkan dengan pemanfaatan sosmed tersebut.

“Ambon maju dan dapat mencapai Kota yang smart. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam UMKM tentunya dapat membantu indeks presepsi terkait dengan pelayanan publik berbasis elektronik,” terangnya. (KTL)

Komentar

Loading...