Militer Israel Bantai 70 Warga Palestina di Khan Younis Gaza
KABARTIMURNEWS.COM.GAZA - Sebanyak 70warga Palestina tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka dalam pembantaian oleh militer Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, pada Senin.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan brutal terjadi setelah militer Zionis memperingatkan akan "beroperasi paksa" di daerah tersebut.
Peringatan militer itu berdampak pada sektor Khan Younis timur di zona kemanusiaan Al-Mawasi di Gaza selatan dan menyebabkan ribuan warga Palestina melarikan diri.
Militer Israel mengatakan akan bertindak untuk mengekang tembakan roket di daerah tersebut.
Wilayah Khan Younis telah menjadi pertempuran sengit sejak awal tahun ini.
Insiden terbaru ini terjadi sembilan hari setelah Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 92 orang tewas dalam serangan di Al-Mawasi, ketika Israel mengatakan pihaknya menargetkan para komandan Hamas.
Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan melancarkan operasi militer intensif di wilayah Gaza yang sebelumnya dinyatakan bebas dari militan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di bawah tekanan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera, tiba di Washington pada hari Senin untuk berpidato di depan Kongres Amerika Serikat (AS).
Netanyahu akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, yang telah mendorongnya untuk menyetujui gencatan senjata, lebih dari sembilan bulan setelah perang Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
"Ini ke-14 atau ke-15 kalinya kami mengungsi. Cukup. Kami sudah menderita selama 10 bulan."
Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan mengakibatkan kematian 1.197 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka Israel.
Para militan juga menyandera 251 sandera, 116 di antaranya masih berada di Gaza, menurut militer Israel tewas.
Operasi militer balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 39.000 orang, sebagian besar adalah warga sipil, menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas.
Pertempuran yang tiada henti telah menjerumuskan Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang parah.
Yussef Abu Taimah asal Al-Qarara di Khan Younis mengatakan keluarganya pergi ke zona kemanusiaan tetapi tidak menemukan tempat.
“Bahkan trotoar penuh dengan orang dan tenda. Kami lelah dan muak. Cukup dengan pengungsian dan migrasi ini.”
Pembicaraan yang terputus-putus selama berbulan-bulan mengenai gencatan senjata pertama dan pertukaran sandera-tahanan sejak November 2023 hanya menghasilkan sedikit kemajuan.
Netanyahu akan bertemu Biden minggu ini dan menyampaikan pidato penting di hadapan Kongres pada hari Rabu, di tengah ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Israel dan sekutunya; Amerika Serikat.
Pemimpin Israel telah berulang kali menolak tekanan dari pemerintahan Biden untuk menerima gencatan senjata, yang ditentang oleh anggota sayap kanan koalisinya. (SDN)
Komentar