KABARTIMURNEWS.COM, AMBON – Balai Taman Nasional (TN) Manusela melepasliarkan sebanyak 10 ekor penyu sisik (Eretmocelys Imbricata) yang dilindungi di Pantai Labuan Aisele Wahai, Seram Utara, Maluku Tengah yang merupakan wilayah penyangga kawasan.
Kepala Balai TN Manusela Abdul Azis Bakry mengatakan, puluhan penyu sisik tersebut merupakan hasil temuan masyarakat dan kemudian melaporkannya ke petugas di kantor seksi wilayah I Wahai untuk diamankan di tempat yang lebih aman dari predator tukik.
“Predator telur penyu ini kan banyak, bisa biawak bahkan manusia, jadi saat petugas melihat induknya bertelur, mereka kemudian memindahkannya ke tempat yang aman sampai menetas baru dilepasliarkan kembali di Pantai itu,” kata Azis, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, saat telur penyu tersebut diamankan ada sebanyak 70 butir. Namun setelah 40 hari dibiarkan, hanya ada 13 ekor dan mati sebanyak tiga ekor.
“Pelepasliaran ini adalah langkah penting dalam menjaga keberlanjutan populasi penyu sisik di perairan sekitar Pulau Seram. Kami berharap satwa-satwa ini dapat terus berkembang biak dan berkontribusi pada ekosistem laut yang sehat,” ujarnya.
Proses pelepasliaran ini melibatkan Kepala Satuan Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Wahai, Personel SPTN, pihak kepolisian, TNI dan pelajar di Kecamatan Wahai daerah penyangga TN Manusela memastikan kondisi kesehatan dan kestabilan satwa sebelum dilepaskan kembali ke habitat alaminya.



























