Kendalikan Inflasi, Ini Yang Dilakukan Pemprov Maluku
KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Untuk mengendalikan inflasi di wilayah seribu pulau, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, akan komunikasi bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.
Pasalnya, Ambon menjadi salah satu penyumbang naiknya inflasi di Maluku, kata Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, dalam rapat koordinasi secara hybrid yang diselenggarakan Kemendagri dalam rangka pengendalian Inflasi Tahun 2024 yang dirangkaikan dengan Penanggulangan Tuberkulosis (TBC), bertempat di Sasana Bhakti Praja Kemendagri, yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Senin (10/6).
Dikatakan, inflasi di Kota Ambon naik dikarenakan harga ikan yang melonjak karena cuaca ekstrem.
Terkait hal ini, Pemerintah sedang membahas untuk memaksimalkan cold store yang ada, agar di saat harga ikan murah, akan ditampung, sehingga ketika harga kembali naik dapat dijual untuk menstabilkan harga ikan di pasaran.
"Pemerintah akan berusaha mencari solusi bersama, sehingga Inflasi di Bulan Juni ini bisa turun, apalagi jelang Hari Besar Keagamaan Nasional Idul Adha," janjinya.
Selain itu, ada empat cara penanganan TBC, yakni temukan penderitanya, keluarga disekitarnya diberikan obat pencegahan, sehingga dapat pastikan penderita minum obat, dan harus selesai 4-6 bulan.
“Ini harus dikoordinasikan bersama Kabupaten/Kota, ditanyakan berapa jumlah penderita TBC, dan memberikan langkah-langkah strategis atau alternatif yang harus dilakukan, agar tidak terjadi lagi penambahan pasien,”harap Pj Gubernur Maluku.
Dia mengajak semua pihak yang hadir agar menjadi agen-agen informasi, sehingga ketika mengetahui ada yang menderita penyakit TBC bisa segera diinfokan ke Dinas Kesehatan.
Selain TBC yang harus dikoordinasi dengan pihak terkait, Sadali turut membahas tentang prevalensi stunting, dia berharap setiap OPD harus membahas langkah-langkah penanganannya untuk mencapai target nasional 14 persen di tahun 2024, dan Maluku 20 persen,"sebutnya. (KTL)
Komentar