Kumpul “Balon” Kepala Daerah
Murad Ismail Tidak Masuk Daftar Golkar
KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Dari seluruh bakal calon, akan ditentukan berdasarkan hasil survei di setiap daerah yang akan dilakukan selama tiga bulan.
Dua Partai Politik (Parpol) besar, yakni: PDI Perjuangan dan Partai Golongan Karya (Golkar), dipastikan tidak lagi mengusung petahana Gubernur Maluku, Murad Ismail, di Pilkada November 2024, mendatang.
Partai besutan Megawati Soekarno Putri, sebelumnya telah terang-terangan menyatakan tidak lagi mendukung Murad Ismail, sebagaimana yang disampaikan Ketua DPD PDI-P Maluku, Benhur Watubun, kepada wartawan di Ambon, belum lama ini.
“PDI-P membuka pendaftaran “Balon” Kepala Daerah Maluku, untuk umum, kecuali Murad Ismail,” kata Benhur Watubun, yang juga Ketua DPRD Maluku, sebagaimana diberitakan sebelumnya.
PDI-P sepertinya, telah menutup pintu rapat bagi Murad Ismail. Kendati begitu, Murad Ismail bakal melenggang maju kembali sebagai “Balon” Gubernur Maluku, mendatang. Wahid Laitupa, Ketua PAN Wilayah Maluku, telah menyatakan, kembali mengusung Murad Ismail maju sebagai Calon Gubernur Maluku.
Baru PAN, yang menyatakan mengusung Murad Ismail. Itu berarti, Murad masih mencari dukungan dua sampai empat Parpol sebagai koalisi, untuk penuhi syarat yang ditetapkan, mengingat PAN hanya mengantongi tiga kursi.
Partai Golkar sebelumnya disebut-sebut bakal diperoleh Murad Ismail sepertinya hanya pepesan kosong. Buktinya, dalam acara “akbar” kumpul bakal calon “Balon” kepala daerah se-Maluku yang digagas DPP Partai Golkar, pekan, nama: Murad Ismail, Petahana, Gubernur Maluku, tidak tercantum alias tak masuk daftar.
Setidaknya, terdapat 36 “Balon” Kepala Daerah se-Maluku, yang terdaftar dalam undangan batal puasa bersama di DPP Partai Golkar, di Jakarta, Sabtu, 06 April 2024.
Undangan para “balon” Kepala daerah itu, tertuang dalam surat bernomor Sund-359/ GOLKAR/IV/2024, dengan perihal silaturahmi dan pengarahan ketua umum Golkar. Ada 36 “Balon” kepala daerah dan wakil kepala daerah kader Golkar. Surat diteken Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekretaris Jenderal, Lodewijk Freidrich Paulus, tercantum 4 April 2024.
Daftar surat undangan tersebut, tercatat empat “balon” Gubernur Maluku, diantaranya: Ramly Umasugi, Jeffry Apolly Rahawarin, Hamzah Sangadji dan Mukti Keliobas. Empat nama ini salah satunya bakal menjadi jagon partai beringan di Pilkada Maluku, mendatang.
Selain, “balon” Gubernur Maluku, Golkar juga mengundang sejumlah “balon” bupati dan wakil bupati di 11 Kabupaten/Kota di Maluku, untuk menghadiri acara konsolidasi “akbar” Partai Golkar itu.
Untuk, “balon” Bupati/Wabup Kabaupaten Buru, terdapat dua nama: Mereka adalah: Gadis Umasugi, anak dari Ketua DPD Partai Golkar Maluku, Ramly Umasugi dan Jaidun Sa'anun. Sedangkan “balon” Balon Bupati Kabupaten Buru Selatan, terdapat tiga figur masing-masing: Muhammad Mukadar, Michiel Frits Leonardo Tasaney, dan Lutfi Sanaky.
Selanjutnya, “Balon” Bupati Kepulauan Aru, juga terdapat dua figur diantaranya: Timotius Kaidel dan Temi Oersepuny. Sementara, “Balon” Bupati/Wabup Kepulauan Tanimbar, terdapat lima figur diantaranya: Djauhari Hendrik Oratmangun, Dharma Oratmangun, Julianus Aboyaman Umuratuh, dan Pieter Rangkorat.
Selain itu, ada dua “balon” bupati Maluku Barat Daya, yakni: Anos Jeremias dan Agustinus Kilikily. Untuk, “balon” Bupati Maluku Tengah (Malteng), Golkar menurunkan tiga “balon” diantaranya: Rudolf Lailossa, Temi Talaohu, dan Sam Latuconsina.
Sementara, untuk “balon” Bupati Maluku Tenggara (Malra), hanya satu figur. Dia adalah: Agrapinus Rumatora. Sedangkan, “balon” Bupati Seram Bagian Barat (SBB), terdapat empat nama yang masuk dalam daftar undangan itu, diantara: Tonny Pariela, Hamra Samal, Muhammad Iqbal Payapo, dan Idris Mukadar.
Dan, untuk “Balon” Bupati Seram Bagian Timur, Golkar turun dua figur. Kedua figur itu masing-masing: Agiel Rumakat dan Idris Rumalutur. Balon
Kota Ambon, atau Calon Walikota Ambon masing-masing: Richard Rahakbauw, Elly Toisuta, Subhan Pattimahu, Marlen J. Petta, Bodewin Wattimena, Janjte Weno, dan Agus Ririmase, dan terakhir: “Balon” Wali Kota/Wakil Walikota Tual, terdapat dua figur. Mereka adalah: Roem Ohoirat, dan Taufik Hamud.
Tak hanya “Balon” Kepala Daerah untuk Maluku, tapi se-Indonesia. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengumpulkan seribuan bakal calon kepala daerah dari seluruh Indonesia.
"Agenda hari ini pertemuan dengan calon-calon kepala daerah, yang telah mendapatkan surat penugasan," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu malam.
Dia menjelaskan dalam pertemuan itu, hadir hadir 1.164 “Balon” kepala daerah, untuk tingkatan pemilihan gubernur, walikota dan bupati. "Ini menjadi persiapan menuju pemilihan kepala daerah di bulan November 2024," ujarnya.
Lanjut dia, dijelaskan pula tahapan dan jadwal yang akan dilakukan Partai Golkar dalam penjaringan calon kepala daerah, termasuk pelibatan lembaga survei. "Partai Golkar menjelaskan lembaga survei yang bisa dipakai di berbagai daerah, tentunya lembaga-lembaga tersebut diakui oleh Golkar," katanya menegaskan.
Airlangga menyatakan Golkar juga memberikan penugasan kepada seluruh calon kepala daerah, untuk melakukan sosialisasi di masyarakat. DPP Golkar akan melakukan evaluasi pertama di Bulan Mei 2024.
Selain itu, Airlangga menyebut, partainya akan memprioritaskan bekerja sama dengan parpol pengusung Prabowo-Gibran untuk Pilkada 2024. Namun, kata dia, partainya juga akan terbuka dengan parpol di luar koalisi Indonesia Maju.
"Partai Golkar menyatakan bahwa koalisi di daerah masing-masing, prioritas pertama tentu Koalisi Indonesia Maju.Namun juga ada kerja sama partai tergantung dari capaian partai pada pemilu kemarin untuk berkoalisi dengan partai," tambah dia.
Koalisi Indonesia Maju terdiri dari Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, Prima dan Garuda.
Terkait proses pemilihan calon kepala daerah, Airlangga menuturkan dari seluruh bakal calon, akan ditentukan berdasarkan hasil survei di setiap daerah yang akan dilakukan selama tiga bulan.
"Nanti dari tahapan-tahapan itu ada satu nama ada satu daerah yang dua nama. Tentu nama itu nanti akan dikerucutkan dalam tiga kali survei ke depan," tuturnya.
"Salah satunya survei awal di bulan Mei, ada di bulan Juli dan bulan Agustus. Kemudian juga kebijakan partai Golkar tadi kami sampaikan bahwa Partai Golkar tidak menggunakan mahar," tutup Airlangga. (KT/AN/KMP)
Komentar