Miris, MTQ di Manipa Belum Terlihat Persiapan Panitia

KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Mereka mempertanyakan kinerja panitia di tingkat kecamatan maupun Pemda.

Anak buah Pj Bupati SBB kembali berulah. Setelah kasus kapal Bumdes "Kapitan Jongker yang masih terkatung-katung di Kejati Maluku itu, kali ini terkait MTQ tingkat Kabupaten yang bakal digelar di Desa Masawoi Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten SBB.

Lagi-lagi kinerja Pj Bupati SBB disoroti. Faktanya, momen religius tersebut belum  terlihat perkembangan apa-apa di lapangan. Belum ada infrastruktur sama sekali, baik di Desa Tomalehu Barat, maupun di ibukota kecamatan, Desa Masawoi.

Dikonfirmasi soal gelar MTQ yang hanya tersisa 8 hari itu, Plt Camat Manipa Yusnita Tiakoly belum berhasil dihubungi. Sementara pantauan di lapangan, belum terlihat sama sekali persiapan untuk momen keagamaan itu.

"MTQ ini direncanakan tanggal 18 di Kecamatan Kepulauan Manipa sampai hari belum ada persiapan apa-apa," ungkap sumber Kabar Timur Minggu (10/09) melalui pesan whatsapp.

Akibatnya, di level masyarakat, mereka mempertanyakan kinerja panitia di tingkat kecamatan maupun Pemda. Sementara dana sudah dicairkan Rp 600 juta dari dana Rp 1,2 miliar oleh Pemda kepada pihak panitia.

"Kami minta Penjabat Bupati Andi Chandra As'aduddin agar segerah memanggil Camat Yusnita Tiakoly selaku ketua panitia kecamatan dan Ketua Lasqi kabupaten Mo Pelu. Kenapa waktu sudah tinggal menghitung hari tapi belum ada gerakan apa-apa di lapangan," ujar sumber ketus.

Menurutnya, ini hajatan besar punya Pemda SBB,  yang diikuti oleh 11 Kecamatan di Kabupaten SBB. Kalau panitia tidak sanggup, sebaiknya dialihkan saja ke kec lain di SBB.

Lanjut dia, banyak kecamatan sanggup jadi tuan rumah. "Ketua panitia paksakan untuk jadikan kecamatan Manipa tuan rumah. Tapi tidak  mampu untuk mengatur di lapangan atau kemungkinan hanya cari nama saja di publik," sentil sumber.

Sekadar tahu saja, di Kecamatan Kepulauan Manipa ada 7 desa induk. Yakni Desa Tuniwara, Buano Hatu Putih, Tomalehu Barat. Tomalehu Timur Kristen, Desa Kelang Asaude, Masawoi,  dan Desa Luhutuban, serta 11 anak dusun.

"Disini masyarakat Manipa juga kecewa dengan kebijakan Plt Camat Manipa Yusnita Tiakoly. Acara pembukaannya di Desa Tomalehu Barat, tapi acara pembukaan ternyata bukan di ibukota kecamatan, Masawoi. Ada kepentingan apa lagi ini?," ujarnya heran.

Sementara itu Ketua Panitia LPTQ Kabupaten SBB, Moh Pelu yang berhasil dikonfirmasi mengaku, memang dana senilai Rp 600 juta sudah dicairkan oleh Pemda SBB, bahkan ada tambahan dana lainnya menyusul ke pihak panitia.

"Jadi pada prinsipnya panitia ada lagi bekerja. Sedangkan katong dari LPTQ Kabupaten itu, tanggal 16 September ini ada turun monitoring. Nanti katong lia lagi seperti apa perkembangan di lapangan. Tapi pada prinsipnya MTQ ini tidak bisa dibatalkan," tandas Ketua LPTQ Kabupaten SBB Moh Pelu, dihubungi melalui telepon selulernya.

Dia mengaku anggaran dari Pemda sudah diterima kemarin-kemarin. Hanya sempat molor karena proses pencairan anggaran terkendala administrasi. "Sudah ditransfer, anggarannya itu Rp 1,2 miliar. Tapi 600 juta duluan. Ada tambahannya lagi menyusul kemarin ," akunya. (KTA)

Komentar

Loading...