Bacaleg Nasdem “Persekusi” Anak Orang

Ilustrasi

KABARTIMURNEWS.COM. AMBON - Satu lagi kasus "persekusi" atau penganiayaan terjadi di rumah salah satu bacaleg dari Partai Nasdem Maluku.

Bacaleg tersebut berinisial V alias Vana, yang diduga membiarkan penganiayaan terjadi di rumahnya sendiri di kawasan Kudamati Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Ironisnya, penganiayaan dilakukan oleh anaknya dibantu salah satu temannya anaknya. "Jadi ini gara-gara jualan hape online, korban bernama Tania Leiwakabessy," ungkap pengacara Maurits Latumeten kepada Kabar Timur Senin (21/08).

Maurits yang juga kuasa hukum Tania menyebutkan kasus persekusi itu terungkap dalam rekaman CCTV yang diambil oleh anak perempuan Vana. Yang kemudian dibagikan ke sesama temannya, celakanya bukti rekaman tersebut berhasil dikantongi pihaknya.

Menurut Maurits ini mirip dengan anak ketua DPRD Kota Ambon yang menganiaya salah satu pelajar dan menyebabkan korban tewas. "Bedanya korban ini tidak mati, dia sempat lari lompat jendela," ungkapnya.

Maurits menuturkan, peristiwa ini berawal ketika Vana meminta korban Tania tinggal di rumahnya untuk bantu-bantu setelah menebus hape korban sebesar Rp 3 juta lebih.

"Tapi sekitar dua hari dia tinggal, pacar korban telepon suruh datang ke Kusu-Kusu Sere, di situ lah masalah muncul," terang kuasa hukum korban Tania itu.

Kaburnya Tania dari rumah Vana menyebabkannya naik pitam. Dia pun meluncur ke Kusu-Kusu Sere untuk menjemput korban Tania menggunakan mobil.

"Tania bilang ibu Vana berapa kali pukul beta muka, lalu jambak beta rambut saat di mobil," ungkap Maurits.

Setibanya di rumahnya itu lah persekusi terjadi. Dalam rekaman CCTV yang dikantongi pihaknya, ungkap Maurits terlihat bacaleg tersebut membiarkan anak perempuannya dan dan teman anakya itu menendang korban.

Setelah kejadian itu, kliennya disekap di salah satu kamar selama dua hari. Tapi Tania berhasil kabur saat minta ijin ambil pakaian di jemuran.

"Dari situ korban langsung kabur ikut jalan potong turun ke OSM, yang ada swalayan Planet Wainitu tuh, lalu korban minta ojek antar ke rumahnya di Skip," terang Maurits.

Dan dari rekaman CCTV, menurutnya ada indikasi bacaleg dimaksud terlibat persekusi. "Nanti katong gelar perkara di sidang saja lah, seperti apa. Yang pasti di situ ada penyekapan, penganiayaan, dan ada bilang lonte juga" ujar Maurits Latumeten. (KTA)

Komentar

Loading...