Tiga Nama Calon Pj Walikota Ambon & Pj Bupati Buru

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - DPRD Ambon dan Kabupaten Buru telah  mengusulkan nama calon Penjabat (Pj) Walikota 2023-2024  dan Penjabat Bupati Kemendagri. Di Buru Golkar sempat dituding tak pro anak daerah.

Kota Ambon jabatan Pj saat ini masih dipegang Bodewin Wattimena. Wattimena dilantik Gubernur Maluku, Murad Ismail pada 24 Mei 2022 lalu. Tugas Bodewin periode 2022-2023 akan berakhir 24 Mei mendatang. Sama halnya dengan Pj Bupati Kabupaten Buru yang saat ini dipegang Djalaludin Salampessy

Ketua DPRD Kota Ambon, Ely Toisutta mengaku, pihaknya telah menggelar Paripurna internal tertutup menentukan tiga nama calon penjabat Walikota Ambon periode 2023-2024 yang akan diusulkan ke Kemendagri, Selasa (4/4).

Hasilnya, lanjut dia, sembilan fraksi akhirnya mengusulkan tiga dari lima nama yang muncul dibawa ke Kemendagri. Ketiganya adalah: Bodewin Wattimena, Sekretaris Kota (SekkotAmbon Agus Ririmasse, Direktur Fasilitasi Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Matheos Tan.

Ely menyebutkan, penetapan tiga nama itu setelah sembilan fraksi melakukan voting tertutup. Ada lima nama yang awalnya muncul sebagai nominasi, yakni: Bodewin Wattimena, Agus Ririmasse, Matheos Tan, Ismail Usemahu dan Sandi Wattimena.

Sekedar tahu, Ismail Usemahu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Sandi Wattimena Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Maluku.  "Dari lima nama, yang paling menguat itu sebenarnya dua nama:  Pak Agus dan pak Bodewin. Sedangkan Ismail dan Matheos miliki skor sama. Divoting ulang dan terpilihlah Matheos Tan karena hasil votingnya ungguli Usemahu," jelasnya usai rapat.

Selanjutnya, DPRD Kota akan bersurat secara ke Kemendagri sesuai hasil Paripurna internal dimaksud, dengan tiga nama yang akan diusulkan. "DPRD punya tugas mengusulkan sesuai surat edaran Kemendagri. Soal memenuhi syarat, pasti dilihat dan menjadi domain Pemerintah Pusat lewat Mendagri,"jelasnya.

Dari tiga nama tersebut siapa yang akan terpilih nantinya menjadi Penjabat Walikota Ambon Mei mendatang, sepenuhnya ada ditangan Mendagri.  "Kita tunggu saja keputusannya. Tentu kita akan mendapat surat balasan dari Kemendagri setelah tiga nama ini dikirimkan, dan diproses menjadi satu nama untuk ditetapkan jadi Penjabat Walikota. Kita tunggu saja hasilnya,”ujarnya.

Lebih lanjut, soal rapat keputusan pengusulan tiga nama calon Penjabat Walikota, Ely mengaku berjalan alot. Sebab sebelumnya telah dilakukan pra Paripurna dengan ketua-ketua fraksi.

TIGA NAMA PENJABAT BURU

Sementara itu, DPRD Kabupaten Buru juga telah menetapkan tiga nama. Mereka adalah: Djalaludin Salampessy, M Ilyas Hamid dan Sugeng Widodo sebagai bakal calon (Balon) Penjabat Bupati Buru periode 2023-2024. Penetapan tiga nama calon Penjabat Bupati Buru itu disahkan dengan  ketokan palu oleh Ketua DPRD, M. Rum Soestuny  dalam rapat tertutup yang digelar, Selasa.

Sementara "ketok palu" yang dihadiri 25 anggota DPRD dalam rapat tertutup di lantai dua itu, di lain pihak Aliansi pemuda dan OKP Cipayung menggelar orasi menolak Djalaludin Salampessy menjabat kembali.  Dalam rapat tersebut satu per satu anggota dewan dipanggil memberikan hak suara pada kertas, selanjutnya mereka diminta menuliskan tiga nama.

Setelah dilakukan penghitungan surat suara, tiga nama menguat yakni Djalaludin Salampessy, Najib Hentihu (Kepala Bappeda) dan Mansur Mamulati (Kepala Satpol PP). Sedangkan surat suara lainnya mengakomodir nama M Ilyas Hamid (Sekda), Azis Tomia (Kadis Pendapatan) dan Sugeng Widodo (Kepala Inspektorat).

Namun ada satu surat suara yang menulis nama Ilyas Hamid, Sugeng Widodo dan Djalaludin Salampessy, sehingga ketiganya mengunci perolehan surat 13 suara, atau hanya selisih lebih satu suara dari Najib Hentihu, Mansur Mamulati dan Azis Tomia.

Usai rapat ditutup, tiga pimpinan dewan dan seluruh anggota keluar ruang dan bergegas tinggalkan gedung dewan. Tidak ada satupun yang mau memberikan keterangan kepada awak media. Namun sebelum rapat tersebut, banyak awak media di Kabupaten Buru telah mendapat bocoran, kalau Golkar tidak solid mendukung anak daerah. Demikian juga PKB dan PKS.

Ada yang menyebutkan, dua hari sebelum rapat penentuan tiga nama di DPRD, konon ada pertemuan Partai Golkar, PKB dan PKS dengan Djalaludin Salampessy. Namun Djalil Mukaddar dari PKB membantah ada pertemuan dengan Djalaludin.

Sementara Ketua PKS Buru, Solihin Buton yang dikonfirmasi tidak menjawab soal pertemuan dan deal dengan Djalaludin. Sebelum rapat, kubu yang terang-terangan menyatakan dukungan agar tiga calon seluruhnya putera daerah adalah Partai Nasdem.

Nasdem melihat banyak di daerah lain, Penjabat dari putera daerah. Kenapa dari Buru tidak bisa, sedangkan sumber daya yang memenuhi syarat banyak, sehingga tidak harus dari luar Buru yang datang memimpin. Sumber di tubuh Golkar melalui pesan WA menyebutkan partainya tidak solid mendukung putera daerah.

Elit Partai Golkar ini menulis, kalau di tubuh mereka ada tiga orang mendukung Djalaludin Salampessy. Sumber juga menyebut nama Rum Soplestuny, Ye Seh Assagaf dan Fandi Umasugi. Sehari sebelumnya Rum Soplestuny menilai Djalaludin masih layak menjabat Bupati.

Sumber lain di kalangan elit Golkar menyebutkan, Golkar pecah dan yang mendukung Djalaludin  ada empat orang. Selain tiga nama yang sudah disebutkan, sumber itu menyebutkan Rustam Mahulete juga menyeberang ke Djalaludin. (*/KTE/KT)

Komentar

Loading...