Ambon Target Turunkan Stunting Hingga Sembilan Persen

AMBON, KABARTIMURNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, melakukan Studi Tiru upaya penurunan stunting di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, selama dua hari terhitung sejak Senin (20/3) hingga Selasa (21/3).

Studi Tiru hari pertama atau Senin (20/3) dilakukan dilakukan delegasi Kota Ambon, tepatnya di Posyando-Posyandu yang ada di Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang.

Delegasi Pemerintah Kota Ambon yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting itu, terdiri dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

OPD dimaksud yakni Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB),Bappeda Litbang,Dinas Kesehatan, para Camat,Kades/Raja dan Lurah, kemudian pengurusTP-PKK Kota Ambon.

Sementara untuk agenda kedua pasa Selasa (21/3), seluruh rombongan dipimpin Sekertaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse melakukan kunjungan di Gedung Negara Pemerintah Kabupaten Sumedang.

Saat di Gedung Negara, Sekkot Ambon dan seluruh rombongan disambut hangat oleh Bupati Sumedang, Doni Ahmad Munir.

Sekkot dalam sambutannya mengatakan, setelah mendapat banyak pelajaran, pengalaman serta ilmu dari Sumedang, semoga angka stunting di Kota Ambon dapat ditekan hingga ke angka sembilan atau 10 persen.

“Dengan berbagai ilmu yang kita dapat di Sumedang ini, semoga saja bisa diimplementasikan untuk menekan angka stunting Kota Ambon, dari 21 persen bisa turun hingga ke sembilan atau 10 persen,” katanya.

Kesuksesan penanganan stunting di Kabupaten Sumedang, lanjut Sekkot, menjadi alasan utama pihaknya melakukan studi tiru wilayah Provinsi Jawa Barat itu.

“Stunting di Sumedang dapat ditekan signifikan dalam kurun waktu kurang dari lima tahun, yakni dari 32,2 persen di tahun 2018 menjadi 8,2 di tahun 2022. Makanya kita lakukan studi tiru disini,”kata Sekkot.

Menirut Sekkot, kunjungan ke Sumedang adalah terkait dengan penanganan stunting sebagaimana yang telah menjadi rujukan pemerintah pusat.

“Rujukan Pemerintah Pusat bahwa, Kabupaten Sumedang merupakan yang terbaik dalam penanganan stunting, makanya berdasarkan arahan dan petunjuk Pj Walikota Ambon, kita melakukan Studi Tiru di sini,”terangnya.

Kunjungan-kunjungan selama beberapa hari di kecamatan yang ada di Sumedang, telah memberikan banyak pelajaran. “Termasuk yang kita lihat adalaha, semua penanganan ktu menggunakan aplikasi,”ujarnya.

Dalam kunjuangan tersebut, Pemkot Ambon juga telah dihibahkan beberapa aplikasi dari Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk penanganan stunting, salah satunya aplikasi e-Simpati (Sistem Penerapan Stunting).

“Dan hari ini juga kita melakukan MoU hibah aplikasi itu. Dengan adanya kerjasama dengan Pemda Sumedang ini diharapkan, dapat menurunkan angka stunting di Kota Ambon,”harap Sekkot.

Sekkot pun berharap, kepada seluruh delegasi Pemkot Ambon yang datang ke Sumedang, agar serius dan benar-benar memahami apa yang telah dipelajari.

“Saya harap, semua ilmu yang didapat dari Sumedang ini bisa dipahami dan diimplementasikan. Jangan anggap datang kesini sebagai jalan-jalan. Nanti setelah balik ke Ambon, akan kita evaluasi,”tandasnya.

Sementara itu, Pj.Ketua TP-PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena mengatakan, maksud dari Kunker yang dilakukan delegasi Kota Ambon,tepatnya di Kecamatan Rancakalong dan Posyandu di lingkup kecamatan itu, adalah untuk studi tiru berkenaan dengan upaya penanganan Stunting.

Lisa menjelaskan, alasan dipilihnya kabupaten Sumedang sebagai lokasi adalah karena Sumedangmerupakan daerah terbaik dalam program penurunanstunting di Indonesia dengan penerapan aplikasi e-Simpati (Sistem Penerapan Stunting).

“Target yg ingin kami capai adalah penerapan pencegahanStunting secara digital melalui aplikasi e-Simpati yang akandihibahkan ke Pemkot Ambon,”jelasnya.

Untuk itu, studi tiru ini dilakukansebagai upaya kita untuk mempelajari dan memahamiimplementasi serta melihat langsung penanganan dilapangan seperti apa, khususnya di posyandu - posyandu sebagai ujung tombak dalam upaya pencegahan stunting.

Menurutnya, banyak ilmu dan pengetahuan yang diperolehdari kegiatan itu, serta dari hasil diskusi dengan kader, tenaga kesehatan, banyak masukan yang sangat bermanfaat tentunya bisa diterapkan di kota Ambon khususnya di Posyandu.

“Intinya kader Posyandu menjadi ujung tombak dalammelakukan intervensi penanganan kasus Stunting. Oleh sebab itu, kader posyandu-lah yang harus perhatikan juga, kader harus memiliki kemampuan pengetahuan dan skill dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting,"tandasnya.

Ditempat yang sama, Bupati Sumedang mengatakan, hibah aplikasi e-Simpati yang telah dimiliki Pemkab Sumedang dan terbukti bisa terimplementasi guna menurunkan stunting secara terintegrasi ini sebagai bentuk kerjasama yang terbangun bersama Pemkot Ambon.

"Diharapkan lewat hibah aplikasi ini, bisa digunakan Pemkot Ambon, PKK dan Desa/Kelurahan dalam mempercepat penanganan penurunan stunting di Kota Ambon dari target nasional. Tidak menutup kemungkinan kedepan aplikasi lain pun bisa dihibahkan Pemkab Sumedang ke Kota Ambon,"tutup Bupati Doni. (KTE)

Komentar

Loading...