Ratusan Personil Gabungan Kembali Sisir Gunung Botak

AMBON - Kawasan Gunung Botak di Pulau Buru masih menjadi sasaran penambang emas tanpa ijin (PETI) akibatnya aparat keamanan bakal menyisir kawasan tersebut. Selain penertiban, penyisiran juga untuk penegakkan hukum.

Buntutnya 255 personil gabungan TNI, Polri dan Satpol PP Pemkab Buru bakal menyisir kawasan itu pada Kamis (26/1) hari ini. Hal dimaksud masih dalam rangka penertiban.

Kapolres Pulau Buru AKBP Egia Febri Kusumawiatmaja melalui Surat Perintah (Sprin) dari rilis yang disampaikan pada Rabu (25/1) tadi malam menyatakan penertiban selain dalam rangka penegakkan hukum juga untuk keamanan.

"Ini penertiban dan penegakan hukum dan keamanan di areal lokasi pertambangan emas ilegal itu," jelas Kapolres Buru.

"Berdasarkan Surat Perintah bernomor ; Sprin/ 130/ OPS.1.3./ I/ 2023. Yang pada intinya untuk mengantisipasi dan mencegah gangguan Kamtibmas di wilayah tersebut," tambah Kapolres.

Diakuinya, giat tersebut digelar pihaknya sekaligus sebagai operasi kewilayahan dengan sandi Peti Salawaku 2023. Dimana target penertiban ada pada 2 lokasi berbeda.

Diantaranya, ungkap Kapolres Buru itu,  yakni kawasan Gunung Botak di Kecamatan Wailata dan Kecamatan Teluk Kaiely, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. “Penertiban dilaksanakan di areal Gunung Botak dan kali Anahoni,” terang dia.

Walau diketahui Gunung Botak kerap ditertibkan aparat keamanan, faktanya aktivitas penambang liar masih marak. Para penambang mengaku terpaksa sekadar memenuhi kebutuhan hidup.

Meski kerap terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa, hal itu tak menyurutkan keinginan mereka kembali beraktivitas secara ilegal di kawasan tambang emas Gunung Botak.(*/KT)

Komentar

Loading...