DSA-PDAM Punya Alasan Klasik Saat Warga Krisis Air Bersih
AMBON - Hingga memasuki 2023 ini, masyarakat masih saja mengeluhkan pelayanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan PT. Dream Sukses Airindo (DSA) Kota Ambon.
Bagaimana tidak, beberapa wilayah yang ditangani oleh PDAM dan PT.DSA, di pekan pertama Januari 2023, tercatat mengalami krisis air bersih bahkan ada yang sudah lebih dari seminggu.
Seperti di Wilayah Kebun Cengkeh, Desa Batu Merah Atas, Kecamatan Sirimau, yang ditangani PT.DSA, warga mengeluhkan pelayanan distribusi air bersih yang tidak mengalir lebih dari seminggu, tanpa ada upaya mencari jalan keluar dari pihak berwenang.
Warga Kebun Cengkeh mengeluh karena, hampir seminggu air tidak mengalir. Sekalipun ada tanda-tanda dari keran air untuk mengalir, yang keluar hanyalah angin. Kondisi yang memprihatinkan ini ternyata telah sampai terdengar di Parlemen Rakyat Belakang Soya atau DPRD Kota Ambon.
Anggota DPRD Kota Ambon, Morits Tamaela, Kamis (12/1) kemarin mengaku, sangat miris kinerja PT.DSA ataupun PDAM jika ada masyakarat yang lebih dari sepekan tidak mendapatkan distribusi air bersih untuk kehidupan sehari-hari.
“Kalau sehari dua hari itu tidak masalah, tapi jika sudah lebih dari seminggu namun tidak ada tindaklanjut atau upaya untuk mencari solusi dari PT DSA atau PDAM, agar warga kembali mendapatkan suplai air bersih, itu miris namanya,”ujar politisi Nasdem itu.
Belajar dari pengamanan di tahun-tahun sebelumnya, lanjut Morits, PDAM dan PT.DSA dalam menyikapi persoalan distribusi air bersih kepada masyarakat, selalu saja mempunyai alasan klasik diantaranya, “mengurangnya debit air pada catchment area atau daerah tangkapan air,”terangnya.
“Alasan klasik mengurangnya debit air pada catchment area atau daerah tangkapan air ini apakah ma uterus dijadikan alasan di 2023 ini. Yang dibutuhkan sekarang bukan alasan, tapi bagaimana bisa mencari solusi agar persoalan yang dialami masyarakat bisa ditemukan jalan keluarnya,”tegas Morits.
Selain alasan debit air rendah yang sering dikemukakan PT.DSA, juga terdapat satu alasan klasik dari PDAM yang selalu digunakan untuk menangkis semua keluhan atau kritikan yakni terjadi kerusakan mesin.
“Kerususakan mesin itu kan tanggungjawab kalian (PDAM), masa bisa dijadikan sebagai alasan. Memangnya pelanggan yang harus perbaiki jika mesin rusak. Makanya kami meminta pemerintah kota harus serius dalam menangani masalah-masalah seperti ini,”ungkapnya.
Morits menambahkan, masyarakat membayar iuran untuk mendapatkan pelayanan atau distribusi air bersih dari PDAM maupun PT.DSA. Olehnya itu, harus diberikan pelayanan maksimal.
“Masyarakat bayar bukan gratis. Kalau ada masalah, cari solusi bukan cari alasan,”tutupnya. (KTE)
Komentar