Bareskrim Usut Skandal Izin BPS di Gunung Botak

Aneka

Kader PDIP Maluku Ini, Didemo di Jakarta

badge-check


					Kader PDIP Maluku Ini, Didemo di Jakarta Perbesar

JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, pada Selasa 10 Januari 2023 kemarin sedang merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) nya ke-50.

Ditengah kemeriahan perayaan HUT setengah abad “moncong putih”, diwaranai aksi unjuk rasa Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) se-DKI Jakarta, di depan Gedung DPP PDI-Perjuangan, Selasa (10/1).

Aksi ini dalam rangka mengawal kasus kekerasan seksual yang dilakukan salah seorang Kader PDIP Maluku dari Kabupaten Seram Bagian Barat, kepada Kader Perempuan PMKRI Cabang Jakarta Pusat.
Dalam aksi ini Skrikandi PMKRI, Ega Lein yang merupakan Presidium Gerakan Kemasyarakatan, PMKRI Cabang Jakarta Pusat melayangkan surat terbuka dan membacakannya kepada Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.
Dalam rilis yang diterima redaksi Kabar Timur tadi malam mengenai aksi tersebut, Egi saat membacakan surat tersebut mereka mengucapakan selamat HUT kepada PDI ke-50 Tahun, semoga selalu berjaya bagi para wong cilik.
“Dalam rasa kekecewaan, kemarahan dan ketegasan berbalut cinta dan semangat yang mendalam untuk sebuah etikat baik, kami atas semua perjuangan dan wujud apresiasi kami kepada kaum perempuan diseluruh Indonesia,”tegasnya membaca surat terbuka itu.
Dikatakan, kader Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia telah dilecehkan secara verbal oleh kader PDIP yang sekaligus merupakan anggota DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku, atas nama Jodis Rumasoal.
Pelecehan ini terjadi pada 8 Desember 2022 lalu, yang dimana pada saat itu kadernya melakukan komunikasi guna mengawal agenda pembangunan sumber daya manusia dalam lingkup kemahasiswaan.
“Dan itu agenda kaderisasi internal PMKRI di kota Jajakan Seram Bagian Barat, Maluku yang telah ditetapkan dalam Sidang MPA XXXI, Perhimpunan Mahsiswa Katolik Republik Indonesia di Samarinda,”jelasnya.
Saat komunikasi ini, kader PMKRI meminta kesediaan Jodis Rumasoal sebagai pemateri, sekaligus dapat membantu secara materil guna memperlacar agenda dimaksud. “Itu dilakukan karena mempertimbangkan saudara Jodis Rumasoal adalah wakil rakyat yang bertanggungjawab dan berkewajiban, terhadap kepentingan pembangunan di Kabupaten SBB,”ujarnya.
Alih-alih merespon dengan etika komunikasi yang baik, lanjut Egi membacakan isi surat, justru kadernya diperdaya dan digiring kepada tindakan pelecehan. “Pelecehan yang mana saudara Jodis Rumasoal berkata akan menyangupi maksud tersebut, dengan syarat bahwa kader kami harus bersedia melayani hasrat seksualitasnya untuk tidur bersama Jodis Rumasoal di hotel,”ungkapnya.

“Dan yang pada saat itu menurut pengakuan dari Jodis Rumasoal kepada kader kami, bahwa beliau sedang berada di Jakarta untuk beberapa keperluan,”sambungnya. Kemudian ketika Kader PMKRI melakukan perlawan dan membela diri secara lisan terhadap perbuat asusila yang dilakukan oleh Jodis Rumasoal ini, tetapi malah berbalik mengintimidasi, rasis.

“Jodis malah ngotot dengan mengatakan kamu belagu sekali, kamu hitam jelek juga, siapa juga yang mau dengan perempuan aktivis yang hari-hari demo dijalan,”bebernya.

Tepat pada tanggal 13 Desember 2022, kader PMKRI tersebut melaporkan tindakan asusila yang dilakukan Jodis Rumasoal yang merupakan kader PDIP kepada Komnas Perempuan. “Dan tanggal 15 Desember 2022 kami juga melakukan pelaporan di Bareskrim Polri guna mendapat kepastian dan penegakan hukum kepada pelaku,”terangnya.

Kepada Megawati Soekarnoputri, sebagai seorang perempuan sungguh pihaknya yakin dan percaya bahwa tindakan Jodis Rumasoal adalah suatu perbuatan tidak terpuji yang bukan saja melukai keluarga besar PMKRI dan juga keluarga besar Cipayungplus. “Tetapi juga telah melukai dan mencederai kehormatan terhadap harkat dan martabat perempuan diseluruh Indonesia, tak terkecuali ibu Megawati sendiri selaku perempuan yang juga adalah seorang ibu,”paparnya.

Bagaimana seharusnya perempuan membela diri dari stigma dan arogansi patriaki yang hari ini bersarang dalam tubuh kader PDIP? “Kami yakin sungguh bahwa jawabannya ada pada moralitas kader itu sendiri, dan sebagaimana Ibu sendiri yang adalah seorang perempuan pejuang yang pernah dengan sepenuh hati, jiwa dan raga memikul tangung jawab sebagai seorang pemimpin negara,”tegasnya.

“Maka sudah barang tentu Ibu tahu betul jawaban dari pergumulan besar atas air mata, harapan dan perjuangan semua perempuan di bangsa ini, atas perlawanan terhadap praktik-pratik kekerasan seksual yang semakin massif di bangsa ini,”sambungnya.

Bahwa perempuan adalah pilar bangsa yang telah melahirkan peradaban yang harus dihargai dan dihormati kedudukannya, sama,setara dengan manusia lainya. “Ibu Mega yang kami banggakan, bukankah sejarah panjang bangsa ini menempatkan fakta penting bahwa keterlibatan dan peran perempuan dalam membangun masa depan bangsa Indonesia adalah hal yang final,”tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Baca Juga

Polda Maluku Gandeng Pemuda Ciptakan Inovasi Berjiwa Pahlawan

10 November 2025 - 22:53 WIT

Ikapatti Buka Peluang Kerja Untuk Lulusan

8 November 2025 - 17:01 WIT

Pemprov Perkuat Sinergi Bangun Pendidikan di Maluku

8 November 2025 - 04:09 WIT

Polda Maluku Apel Pasukan Antisipasi Bencana

5 November 2025 - 22:13 WIT

SPPG Polda Maluku Kawal MBG Untuk Siswa Sekolah

4 November 2025 - 21:09 WIT

Trending di Aneka