Gempa KKT Munculkan Pulau Baru
AMBON - Pulau baru muncul setelah gempa dasyat terjadi. Pulau baru itu, berada diantara dua pulau yang ada di Desa Teineman.
Akibat gempa berkekuatan 7,9 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Selasa (10/1) dinihari sekira pukul 02.47 Wit, muncul pulau baru.
Pulau itu kini disebut Pulau Batu Arang oleh penduduk Desa Teineman, Kabupaten KKT. Pulau baru ini tepat berada antara pulau Kabawa dan pulau Karatat Lama. Akibat munculnya pulau tersebut, alhasil sempat membuat panik warga sebab dibarengi gempa kuat.
"Penemuan dari gempa muncul suatu benda (Pulau Batu Arang) yang dibelakang saya. Ini suatu keanehan. Aneh di desa kami, desa Teineman," kata Kepala Desa Teineman dalam rekaman vidieonya yang diterima sejumlah wartawan di kantor Kejati Maluku Selasa (10/1).
Diakuinya, warga Desa Teineman panik dan memerintahkan warganya menggungsi ke tempat lebih tinggi. "Saya selaku penanggung jawab, alternatif yang saya ambil memerintahkan warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Kami pemerintah desa meminta pemerintah daerah untuk menindaklanjuti munculnya keanehan seperti ini," harapnya diakhir rekaman vidieo berdurasi 1 menit itu.
Sementara itu, Peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Eko Yulianto menyatakan fenomena pulau baru di Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara, setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang Maluku diakibatkan patahan gempa bumi. "Pembentukan pulau baru terjadi dalam istilah geologi disebut patahan, dimana proses pengangkatan penurunan daratan terjadi akibat mekanisme siklus gempa," katanya mengutip Antara, kemarin..
Ia mengatakan pengangkatan dan penurunan daratan oleh mekanisme siklus gempa, disebabkan dua fase utama yakni inter seismic merupakan fase awal gempa bumi dan fase coseismic adalah fase ketika gempa tektonik terjadi. "Seperti yang pernah terjadi pada kasus gempa tsunami Aceh tahun 2004, munculnya pulau dengan ketinggian mencapai tiga meter," katanya.
Fenomena munculnya pulau baru di Tanimbar, besar kemungkinan sebelum munculnya pulau baru, laut dangkal sehingga ketika gempa menyentak, maka dasar laut dangkal ini bisa menyembul ke atas permukaan laut menjadi pulau baru.
"Untuk mengkonfirmasi prosesnya seperti apa sebelum kejadian gempa, kemungkinan masyarakat sudah mengamati apakah laut dangkal relatif dekat dengan permukaan air sehingga dengan sekali hentakan kejadian gempa, maka kemudian seolah-oleh muncul menjadi pulau baru," katanya.
Pada prinsipnya, kata Eko, hampir seluruh kepulauan di Indonesia sebagian besar terbentuk karena proses tektonik dan vulkanik, mengakibatkan semua yang berada di bawah laut, dalam satu masa muncul ke atas permukaan laut.
Indonesia merupakan negara yang memiliki gunung api paling banyak di dunia dan proses pembentukan gunung itu menjadi salah satu faktor yang kemudian menyebabkan munculnya daratan keluar dari lingkungan perairan atau laut.
Kemudian faktor kedua, disebut sebagai tektonik karena pengangkatan daratan itu secara perlahan-lahan, juga secara cepat mengikuti siklus gempa bumi. "Saat energi terkumpul melampaui plastisitas kerak bumi, kerak patah dan terangkat menjadi pulau baru," katanya.
Diketahui, gempa 7,9 magnitudo yang mengguncang Kabupaten KKT berlokasi pada titik kordinat 7,37 lintang selatan dan 130,23 bujur timur tepatnya berada di laut jarak 136 km arah barat laut
Maluku Tenggara Barat pada kedalaman 130 km dibawah permukaan laut.
Gempa ikut dirasakan getarannya hampir di seluruh wilayah Maluku hingga beberapa daerah lainnya seperti Sorong, Marauke, Nabire, Ende, Kupang Rote dan sejumlah daerah lainnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial kabupaten Kepulauan Tanimbar Erik Uwuratuw dalam siaran persnya mengaku dari data petugas di desa-desa disebutkan dari malam sampai pagi kemarin laporan yang baru masuk dari desa Romnus Kecamatan Wuar Labubar.
"Dimana ada 10 rumah rusak berat, dan ada satu warga terluka akibat reruntuhan,” ungkapnya.
Selain kecamatan Wuar Labubar, kerusakan rumah warga juga terjadi di desa Adaut kecamatan Selaru dan desa Alusi Kelaan kecamatan Kormomolin.
“Di desa Adaut kecamatan Selaru ada enam rumah warga yang rusak berat, begitu pun di desa Alusi Kelaan, kecamatan Kormomolin juga enam rumah dilaporkan rusak. Itu data sementara,” bebernya.
Sementara di desa Nurkat, kecamatan Molumaru dua rumah warga di laporkan rusak dan di kelurahan Saumlaki ada satu rumah warga yang ikut rusak.
Di kelurahan Saumlaki tercatat satu rumah warga mengalami kerusakan termasuk juga tembok pagar Ketua DPRD Kepulauan Tanimbar runtuh. Data jumlah kerusakan rumah warga yang diterima masih bersifat sementara dan masih bisa bertambah.
KAPOLDA PERINTAH
Pasca gempa, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, memerintahkan seluruh Kapolres jajaran mengantisipasi dampak gempa, Selasa (10/1).
Terkait gempa tersebut Kapolda menghimbau masyarakat agar selalu waspada. Warga diminta proaktif mengikuti informasi-informasi resmi dari BMKG, maupun BPBD.
Menurutnya, wilayah Indonesia masuk ring of fire, atau wilayah potensi gempa baik gunung api maupun tektonik. Sehingga masyarakat mesti tanggap bencana, dan beradaptasi serta menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut, yaitu potensi gempa.
Sehingga masyarakat harus proaktif mengikuti informasi dari BMKG. Kapolda berharap tidak ada gempa susulan meski pihaknya telah menyiagakan satuan-satuan tanggap bencana di lapangan.
"Secara umum masih aman, tapi kami terus berkoordinasi dengan wilayah, dan tidak ada korban jiwa ya sampai sejauh tadi," kata Kapolda kepada wartawan usai Sertijab Wakapolda Maluku di Mapolda Maluku, Kawasan Tantui.
Dari laporan sementara yang diterima, Kopolda mengaku ada 1 korban luka ringan. Sementara beberapa rumah warga rusak ringan dan berat.
Pihaknya juga sudah perintahkan Kapolres jajaran untuk menyiagakan satuan-satuan guna mengantisipasi dampak bencana tersebut. Selain Polres Tanimbar, akuinya Polres jajaran diperintahkan melakukan pengecekan lapangan, dibeckup TNI dan instansi terkait.
"Saya juga sudah perintahkan semua Kapolres untuk mengecek dan mengantisipasi dampak dari gempa tersebut di daerah masing-masing," katanya.
Dikatakan Kapolda, Polri akan selalu siap menghadapi bencana alam. Personel Polri akan mendatangi lokasi-lokasi terdampak gempa dan melayani masyarakat.
"Kita siap untuk nanti datang ke lokasi walaupun itu hanya kerugian materi, tapi Polres sudah bergerak untuk memonitor di polsek-polsek wilayah. Saat ini TNI dan Polri sedang melakukan pendataan, dan mudah-mudahan kita doakan semua tidak ada hal-hal yang menonjol," ucapnya. (*/AN/KT)
Komentar