“Peranan empat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Maluku mencapai 67,27 persen,” katanya.
Menurut dia, ekonomi Maluku triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 1,24 persen dibandingkan triwulan II-2022 (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan perikanan sebesar 3,27 persen.Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi Pemerintah sebesar 1,98 persen.
Erhard mengatakan, ekonomi Maluku secara kumulatif pada triwulan III-2022 tumbuh 4,87 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha industri pengelolaan yaitu sebesar 9,29 persen. Sementara dari sisi pengeluaran tertinggi pada komponen ekspor luar negeri yang tumbuh sebesar 36,15 persen.
Ekonomi Maluku triwulan III-2022 dibanding triwulan II-2022 (q-to-q) ada peningkatan tumbuhan sebesar 1,24 persen. Peningkatan pertumbuhan terjadi pada beberapa lapangan usaha, akan tetapi terdapat sembilan lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan.
Kontraksi pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar -3,42 persen. Lalu lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar -2,52 persen.
Ia mengatakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri pengelolaan sebesar 10,70 persen, lalu perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,66 persen; dan lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 8,06 persen. (AN/KT)



























