Jumlah Orang Gila di Maluku Menurun Saat Covid-19

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Jumlah orang Maluku mengidap penyakit gangguan kejiwaan (gila), alami penurunan dimasa pandemi Covid-19, ungkap Kepala Tata Usaha (TU), Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Nania Maluku, Ratna Nasir, di Ambon, Kamis (18/7) kemarin.
Dikatakan Ratna, penurunan jumlah orang gila di Provinsi Maluku, dapat dilihat dari data tahun 2019 dan 2020. Dimana, ada penurunan drastis yang terjadi saat corona mulai masuk di bumi “Raja-raja” 2020 lalu.
“Untuk jumlah pasien gangguan jiwa, kategori rawat jalan tahun 2019 adalah 10,650 orang, di tahun 2020 turun menjadi 9,379 orang. Sementara pasien rawat inap tahun 2019 berjumlah 780 orang, dan pada tahun 2020 turun drastis menjadi 337 orang, “ terangnya.
Lebih lanjut, Ratna mengaku, selama pandemi Covid-19, lebih dari 40 orang di RSKD Nania Maluku, terkonfirmasi positif Covid-19, kini sudah sembuh semuanya, ujar Ratna. “Yang positif itu tidak sampai 50 orang, namun lebih dari 40. Terakhir Desember 2020 lalu, ada delapan pasien yang terkonfirmasi positif, tapi awal Januari 2021, meraka telah dinyatakan sembuh, “ jelasnya.
Menyoal penanganan yang dilakukan RSKD Maluku, terhadap orang gila yang terkonfirmasi positif corona, dia mengaku, perlu kerja ekstra dalam mengurus pasien corona dengan status sakit jiwa. “Mengurus mereka itu agak susah. Orang gila ini kan banyak gelisah. Namun, untuk penanganannya kita siapkan ruangan khusus, yang sirkulasi udaranya telah diperbaiki,” ungkapnya.
Dia menambahkan, saat ini seluruh pasien gangguan jiwa di RSKD Nania Provinsi Maluku, baik yang sedang rawat jalan maupun rawat inap, telah menjalani proses Rapid Tes Antigen demi meminimalisir penyebaran corona.
“Semua pasien yang ada di RSKD telah dicek kondisinya menggunakan Rapid Antigen. Bahkan untuk yang baru masuk, wajib di Rapid Antigen. Itu terus dilakukan secara rutin dalam 14 hari, “tutupnya. (KTE)
Komentar