Ratusan Guru di Ambon Divaksin Covid-19

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Ratusan guru mulai dari tingkat SLTP, SD, TK, Paud dan Guru mengaji, serta Sekolah Minggu di Kota Ambon, disuntik vaksin Covid-19, secara bertahap.

Pemerintah Kota Ambon (Pemkot), mengelar penyuntikan vaksin Covid-19, secara masal ini di Gedung Sport Hall, Karang Panjang, Selasa, kemarin.  Tercatat, sebanyak 615  orang guru  mulai dari TK, PAUD, guru mengaji dan guru sekolah minggu telah mengikuti proses penyuntikan tahap dua. 

“Hari pertama penyuntikan ini, hanya dikuti para guru PAUD, TK, serta tenaga pendidik sejenis (guru mengaji). Nanti besok (hari ini), baru dilakukan untuk guru SD dan SMP, “ jelas Ketua Satgas Covid-19 Kota Ambon, Syarif Hadler, Selasa.

Proses penyuntikan vaksin terhadap tenaga pendidik, akan dilakukan hingga 20 Maret 2021 mendatang. “Prosesnya bertahap, mulai dari tanggal 8 Maret hingga 20 Maret 2021,” jelasnya.

Sasaran vaksinasi terhadap tenaga pendidik sendiri, kata Syarif, mencapai 3000 orang. “Untuk sementara jumlahnya masih seperti itu, namun kemungkinan besar masih ada penambahan, “ kata Syarif. 

Syarif yang juga Wakil Walikota Ambon ini mengaku, jika terjadi penambahan data jumlah orang di vaksin, maka yang diprioritaskan adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). 

“Jadi ASN Disdikbud Kota Ambon beserta seluruh operator-operatornya akan dilibatkan. Mereka nanti menjadi tambahan jumlah orang disuntik vaksin, “ jelas Syarif Hadler. 

Lebih lanjut, Syarif mengaku, guru yang belum mengikuti proses vaksinasi tahap dua di Kota Ambon, hanya mereka yang berstatus sebagai guru Sekolah Menengah Atas (SMA). 

“Guru SMA ini kan kewenangannya ada di Pemerintahan Provinsi Maluku. Namun, kami sudah koordinasikan hal itu, sehingga pada pekan depan penyuntikan bagi guru SMA di Kota Ambon dapat dilakukan, “ jelasnya. 

Ditambahkan Syarif, proses penyuntikan vaksin bagi tenaga pendidik tersebut, tidak mengganggu proses belajar-mengajar sama sekali. “Satu orang akan dilayani selama 30 menit, dan ada 10 meja pelayanan, jadi prosesnya tidak akan lama, “ kata Syarif. 

“Lagian proses belajar tatap muka belum diberlakukan. Semua masih sistem Dalam Jaringan (Daring). Jadi saya rasa, proses vaksinasi tidak akan menggangu tugas guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa-siswi, “ tutupnya. (KTE)

Komentar

Loading...