Warga Waeflan Buru Tewas Dibunuh

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Salah satu warga Desa Waeflan, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Manpapa Latbual (40) ditemukan tewas di areal ketel Waipulut desa setempat, Selasa (23/2). Latbual ditemukan tidak bernyawa dengan sejumlah luka sayatan benda tajam di bagian leher kiri, tangan, dan kepala.
Informasi yang berhasil dihimpun Kabar Timur, Selasa (23/2) kasus pembunuhan ini terjadi sekitar pukul 03.00 WIT. Pelakunya diketahui bernama Mantimbang Nurlatu.
Awalnya, pelaku tiba di areal ketel yang satu lokasi dengan milik korban. Pelaku sempat meminta bantu kepada korban untuk melakukan babeto atau ritual adat untuk mengusir penyakit (menurut keyakinan mereka) dengan alasan pelaku telah diguna-guna oleh orang.
Saat dilakukan ritual adat, pelaku meminta istrinya Sina Behuku untuk mengambil dua buah gong agar diberikan kepada korban dan satu orang saksi lainnya.
Setelah itu, pelaku memegang kaki Olobeol Latbual (saksi) sebagai tanda rangkaian ritual adat dimulai. Entah kenapa, pelaku tiba-tiba mencabut parang dan melakukan penganiayaan dengan cara menusuk dan memotong korban.
Saksi yang melihat kejadian itu kemudian lari menyelamatkan diri. Pelaku hanya berdiri dan mengancam saksi dengan sejumlah kata makian.
Sekira pukul 15.30 WIT, jenazah korban dikembalikan ke pihak keluarga namun ketika melewati Dusun Tanah Merah, mobil jenazah dihadang oleh keluarga korban dan terjadi adu mulut antara keluarga korban dengan pihak kepolisian.
Keluarga korban mengamuk karena menginginkan jenazah korban harusnya terlebih dahulu dibawa ke Dusun Watimpuli yang merupakan tempat tinggal pelaku dengan tujuan meminta pertanggung jawaban keluarga pelaku di Dusun Watimpuli.
Peristiwa pembunuhan itu juga sempat mengakibatkan ketegangan antara marga Latbual dan Marga Nurlatu di kawasan setempat. Terjadi aksi palang jalan di Dusun Tanah Merah, Desa Waetina Kecamatan Waelata, tepatnya di depan rumah Matatemun Yohanes Nurlatu.
Informasinya, anggota Polres Buru hingga kini masih melakukan pengamanan di wilayah setempat.
(KTY)
Komentar