“Ibu Tempat Bertaut” : Makna Lagu Nadin Amizah
OLEH: Nurliawati Dide
Semester 5, Universitas Muhammadiyah Malang
KALANGAN anak mudah yang baru merasakan ikatan yang penuh dengan cinta dan kasih sayang yang mendalam. Mereka menggambarkan cinta adalah gambaran kebahagian yang tersimpan jauh di dalam lubuk hati.
Cinta yang dipikiran bukan hanya sekedar rasa senang, jika digambarkan cinta adalah bentuk abstrak, tidak bisa diperkirakan bagaimana wujudnya dan bentuknya, cinta hanya bisa dirasakan setiap feet backalirnya.
Kadang dengan duduk sendiri sambil mendengarkan lagu dari pantulan sayup-sayup alat pengeras suara, tanpa sadar telah menikmati lantunan lagu yang diputar. Ternyata suara lantunan itu telah mengantar para pendengar ke sebuah nostalgia yang pernah dilakukan.
Tergambar memori sedih, bahagia, tertawa, menangis atau bahkan ke ingatan yang harusnya menghilang. Tapi dengan tidak sadar terbesit kembali. Hal ini, terjadi karena pendengar sudah terhipnotis dengan lantunan musik itu. Setiap feet backyang dirasakan dari iringan, telah mengantarkan pendengar pada sebuah feel‘cinta’.
Cinta memang abstrak namun, cinta bisa menggambarkan setiap suasana hati seseorang, karena cinta bukan tentang rasa senang atau bahagia semata.
Nostalgia ke masa lalu kadang ada yang indah, dan ada pula yang tidak terlalu indah. Iringan lagu yang menemani hari-hari seakan sudah menjadi teman dekat. Apalagi bagi para pelajar yang sedang jauh dari rumah, jauh dari keluarga, dan jauh dari orang tua. Terkadang dengan tidak sengaja lagu yang diputar sedang menggambarkan tentang dirinya yang sangat kesepian.
Rindu ingin memeluk, ingin pulang, sampai rindu dengan masakan rumah, yang terkadang tidak bisa terwakilan dengan apapun. Dia hanya bertaut pada satu orang yang disebut ‘Ibu’. Bertaut pada satu titik yang memberikan kehangatan, kebahagian, titik balik terdasyat, dan sebagai pembangkit dalam keterpurukan. Lagu Nadin Amizah terdengar sangat puitis, setiap lirik demi lirik yang tertuang dalam lagu membuat pendengar merasakan ada sebuah cinta di dalamnya. Salah satunya adalah lagu bertaut yang ditulis dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang.
Lirik nya begitu lirih dan menguras emosi pendengar jika diresapi setiap bait demi bait lagu tersebut. “Bun, kalau saat hancur ku disayang, Apalagi saat ku jadi juara” mendengar semua tetes kasih sayang dan supportyang sangat besar dari seorang ibu. “saat tak tahu arah kau di sana” menjadi titik terang terbaik dalam setiap kesulitan.
Itulah kenapa hanya ada ibu kota dan tidak ada bapak kota, hanya ada ibu pertiwi dan tidak ada bapak pertiwi. Hal itu memberikan penjelasan secara tersirat bahwa hanya ibu yang dapat memberikan semua bentuk kasih dan sayangnya.
Kata kasih dan sayang sudah mewakili keseluruhan bentuk rasa absatrak dan tidak abstraknya. Itulah kenapa ibu menjadi titik balik terdasyat dari semua aktivitas dan kerja keras yang dilakukan karena balik lagi “nyawaku nyala karena dengan mu”.(**)
Komentar