Proyek Kapal SBB, Berpotensi Korupsi

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON-Proyek kapal milik Dishub Pemkab Seram Bagian Barat (SBB) senilai Rp 7,1 miliar masih terkatung-katung. Namun baik kontraktor maupun PPK koar-koar diselesaikan secepatnya padahal masa kontrak per 31 Desember 2020 sudah dilewati.
Proyek kapal ini awalnya ditenderkan tahun 2019 tapi molor dalam pelaksanaan, dengan dalih alokasi anggaran tiba-tiba dialihkan untuk program lain di penghujung tahun 2020 lalu. Dan tender dibatalkan dengan alasan tutup tahun anggaran.
Tapi anehnya di tender kedua, bulan Desember 2020 lalu kontraktor yang sama PT Kairos Anugerah Marina mengaku bodi kapal telah siap, tinggal mesin kapal bermerek Yanmar 700 Hp belum dipasang dan sementara dikirim dari Jepang via Singapura.
Stanley Pirasouw pimpinan PT Kairos Anugerah Marina sendiri mengaku kontrak pengadaan kapal milik Dishub Pemkab SBB ini selesai per 31 Desember tahun 2020 dan telah lengkap dengan mesin.
Tapi di bulan Januari 2021 ini, PPK mengaku kapal belum diserahterimakan karena masih menunggu pemberian nama dan proses sertifikasi oleh salah satu lembaga sertifikasi maritim.
“Rencananya akhir Januari baru kapal bisa diserahkan karena masih menunggu proses penamaan kapal dan sertifikasi kapal,” ujar Ny Herwiin,” ujar PPK Dishub SBB Ny Herwiin sesuai hasil konfirmasi diterima Kabar Timur, Sabtu (16/1) melalui WhatsApp.
Ditanya soal kepastian mesin kapal sudah dipasang atau masih dalam perjalanan, PPK Ny Herwiin menjawab tak pasti. “Sementara dalam proses,” kata Ny Herwiin.
Usut punya usut, setelah dipantau langsung pihaknya, ungkap salah satu elemen pemuda SBB Rimbo Bugis, ditemukan mesin kapal belum tiba di lokasi galangan kapal tersebut, kawasan Kali Baru Kecamatan Paku Haji, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
Sedang PPK maupun kontraktor mengaku, proyek ini hanya tunggu mesin dipasang. Menurut Rimbo, proyek kapal milik Dishub Pemkab Seram Bagian Barat (SBB) senilai Rp 7,1 miliar masih terkatung-katung.
Bahkan berpotensi korupsi jika masyarakat tidak mengawal proyek tersebut. “Masyarakat harus kawal, Pemda SBB seperti main-main saja ini. Buktinya mesin kapal yang belum sampai di tempat,” kata Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bidang SDM asal Kabupaten SBB itu. (KTA)
Komentar