546 Desa Belum Terlistriki

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON – Ratusan desa di Maluku dan Maluku Utara belum teraliri listrik. Tercatat hingga akhir 2020, rasio elektrifikasi di dua provinsi itu mencapai 89,45 persen. Artinya, 546 desa di Maluku dan Maluku Utara belum terlistriki.
Sesuai target, rasio elektrifikasi baru akan mencapai 100 persen pada tahun 2023. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara menyebutkan, rasio eletrifikasi di Maluku mencapai 91 persen, sedangkan Maluku Utara 87,4 persen. Rata-rata secara nasional, rasio elektrifikasi telah melampui 95 persen.
Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Ramli Malawat menyebutkan, dari 2.441 desa di Maluku dan Maluku Utara, baru 1.895 yang sudah menikmati listrik. Sisanya, 546 desa lainnya masih gelap gulita. Jumlah keseluruhan desa yang dialiri listrik itu terdiri atas Maluku 900 dan Maluku Utara 995 desa.
Malawat katakan, desa-desa yang belum tersentuh aliran listrik dari PLN sudah terpasang jaringan listrik. “Saat ini masih menunggu proses pengadaan mesin pembangkit yang ditangani di tingkat pusat. Mesin datang tinggal pasang sehingga kemudian bisa mulai beroperasi. Namun, belum ada kepastian kapan mesin akan tiba,” kata Malawat di Ambon, Senin (11/1).
Setelah pengadaan selesai, mesin pembangkit listrik akan dibawa menggunakan kapal ke pusat pembangkit di pulau-pulau terpencil dan wilayah pedalaman yang belum dialiri listrik. “Akan diusahakan dengan berbagai cari. Tetapi yang pasti tahun 2023 semua sudah terpasang,” tukas dia.
Menurutnya, Maluku dan Maluku Utara yang merupakan wilayah kepulauan, masih minim infrastruktur menjadi alasan lambatnya pembangunan kelistrikan. Berbagai kendala bakal dihadapi seperti gelombang laut dan tidak adanya pelabuhan laut untuk menurunkan material, tidak ada akses jalan untuk membangun jaringan, dan pembebasan tanaman di sepanjang jalur jaringan. Hal tersebut memerlukan energi ekstra.
“Membangun kelistrikan ini tidak hanya menjadi tanggungjawab PLN tetapi semua elemen terkait. Di samping banyak kendala di banyak lokasi, ada beberapa tempat yang masyarakatnya sangat mendukung kerja PLN. Mereka dengan senang hati membantu karena mereka sudah lama merindukan PLN,” kata Malawat. (KPC)
Komentar