Mitan “Hilang” Warga Ambon Curiga

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON-Sebagian besar warga Pulau Ambon dan Maluku umumnya di beberapa pekan terakhir ini mengeluhkan ketersediaan minyak tanah (Mitan). Bahan bakar yang satu ini sulit ditemukan alias “menghilang.” 

Warga menaruh curiga. Jika bukan pertamina biang keroknya, maka persoalan ini ada pada agen atau pangkalan mitan. 

Mereka menduga ada modus operandi yang dimainkan. Sebab jelang natal 2020 dan tahun 2021, informasi yang diperoleh Disperindag Maluku maupun Kota Ambon telah mengantisipasi kelangkaan mitan dengan meminta penambahan pasokan dari pertamina. 

“Kalau pihak Pertamina katakan mitan yang dipasok ke agen dan pangkalan akhir-akhir ini sesuai stok, pertanyaannya kelangkaan di satu pekan terakhir ini terjadinya salah siapa? Kami minta polisi dan dinas terkait mengungkap ini. Sebab mitan ini kebutuhan vital sehari-hari kita,” kata sejumlah ibu yang diwawancara Kabar Timur di kawasan Kebun Cengkeh, Ambon, Sabtu pekan kemarin. 

Ibu Aminah mengaku, pengakuan dari pihak PT. Pertamina yang dibacanya di media, stok mitan yang ada di terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Maluku masih bisa bertahan hingga 15 hari ke depan. 

“Kemudian pasokan juga lancar ke agen dan pangkalan. Tapi di setiap awal tahun baru, pasti saja kita sedikit sulit mendapatkan mitan. Kita minta ini diungkap oleh pihak terkait,” pintanya

Hal senada juga disampaikan sejumlah ibu rumah tangga di kawasan Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Ibu Nur mengaku jika ada mitan yang masuk ke agen atau pangkalan, warga akan berebutan untuk mendapatkan BBM jenis tersebut. 

“Ini masalah tiap awal tahun. Saya curiga ada yang sengaja bikin penimbunan supaya mereka bisa main harga disini. Jadi harus ada pengawasan dari dinas terkait,” jelasnya

Menurutnya, mitan mulai sulit ditemukan di wilayah Leihitu sudah sejak akhir Desember 2020 lalu. Meski begitu, harga mitan di agen Leihitu masih tetap normal. Harga per liter di pengecer dijual Rp 4 hingga 5 ribu perliter.

Sebelumnya, Unit Manager Communication, Relation, dan CSR Regional Papua Maluku, Edi Mangun kepada wartawan Jumat pekan lalu mengatakan, tidak ada kelangkaan mitan di Maluku maupun Papua. 

Sebab, stok di terminal BBM di Maluku dan Papua masih aman hingga 15 hari ke depan. BBM jenis mitan yang dipasok ke agen dan pangkalan juga telah sesuai kuota tanpa mengurangi jatah sedikitpun. 

Pihaknya mengaku bingung ketika mendengar adanya keluhan masyarakat terkait kelangkaan mitan di pulau Ambon dan Maluku pada umumnya. 

“Kami juga heran kalau ada kelangkaan mitan. Padahal stok yang dipasok telah sesuai kuota. Nah  kami juga sudah meminta pihak kepolisian dan dinas terkait untuk mengungkap kelangkaan ini,” kata Mangun. (KTY)

Komentar

Loading...