Kasus Covid-19 Melejit

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON-Wabah Coronavirus Disease (Covid-19) belum menjauh dari Maluku. Bukannya berkurang, jumlah kasus positif covid-19 di Maluku malah melejit. Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku mencata data per Senin (14/12) terjadi penambahan 72 kasus terkonfirmasi positif.
Dari 72 kasus ini terbanyak berasal dari kabupaten Kepulauan Tanimbar sebanyak 68 kasus baru. Disusul kabupaten Maluku Tengah penambahan 3 kasus dan kota Ambon 1 kasus baru. Jumlah pasien positif meninggal dunia di kota Ambon bertambah 1 orang. Sementara pasien sembuh bertambah 3 orang hanya di Maluku Tengah.
“Total kasus terkonfirmasi di Maluku hingga 14 Desember 2020 sebanyak 5.049, pasien sembuh 3.974 dan pasien meninggal 70,” kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang dalam rilisnya, Selasa (15/12).
Tercatat 1.005 pasien covid-19 di Maluku masih jalani perawatan. Tersebar di Ambon 471 pasien, Tanimbar 335, Maluku Tengah 146, Buru 19, Maluku Barat Daya 13, Buru Selatan 10, Tual 6, Seram Bagian Barat 3 dan Aru 2 pasien. “Suspek tercatat 10 orang. Rinciannya, 8 orang dari Ambon dan 2 orang dari Maluku Tengah,” Sekda Maluku ini.
TERAPKAN PROKES
Menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru, Dinas Pariwisata Maluku menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di destinasi wisata.
Tiga destinasi wisata yang berada dibawah naungan Dispar Maluku adalah Pantai Hunimua Liang di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon, Monumen Gong Perdamaian Dunia dan Pantai Namalatu di Latuhalat, Kota Ambon.
Dispar menempatkan petugas untuk menegakan Prokes di sejumlah objek wisata tersebut untuk mencegah penyebaran virus corona. Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Dispar Maluku, Nenia Rahantoknam menyatakan, setiap pintu masuk destinasi wisata tersebut, ditempatkan petugas untuk memeriksa suhu tubuh dan menyiapkan tempat cuci tangan.
Petugas juga akan mengimbau pengunjung wajib menggunakan masker, jaga jarak dan tidak berkerumun. “Kita memang tetap harus mengutamakan protokol kesehatan,” tegas Nenia.
Destinasi wisata itu juga disemprot disinfektan agar bebas dari covid-19. Menurutnya dibukanya destinasi wisata tersebut karena tingginya animo masyarakat mengisi liburan di objek wisata. “Lonjakan pengunjung atau wisatawan berdampak bagi pedagang di sekitar objek wisata yang sempat mengeluh menurunnya pendapatan pada awal-awal covid akibat berkurangnya jumlah pengunjung,” kata dia.
KLASTER PILKADA DIPANTAU
Sementara itu, Pilkada serentak 9 Desember 2020, yang baru saja selesai dihelat dalam situasi pandemi corona,dilakukan pemantauan. Ketua Harian Satgas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan pengecekan terhadap perkembangan kasus terkonfirmasi positif di empat wilayah yang gelar Pilkada.
“Kita sementara mengecek perkembangan kasus Covid-19 di empat kabupaten pasca pemilihan kepala daerah (Pilkada), serentak seperti di Seram Bagian Timur (SBT), Maluku Barat Daya (MBD), Buru Selatan (Bursel) dan Kepulauan Aru, “ katanya.
Menurut Kasrul, pengecekan tersebut harus dilakukan. Sebab, diketahui saat ini telah terjadi peningkatan angka kasus Covid-19, yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Maluku, termasuk Bursel dan Kepulauan Aru.
“Di Bursel naik, Aru naik, tapi saya belum lihat korelasi antara Pilkada dengan Covid ini ada atau tidak. Saya sudah minta Kadis Kesehatan berkoordinasi dengan Satgas disana. Jangan sampai peningkatan kasus Covid-19 ini terjadi saat kampanye,” katanya.
Seluruh petugas yang terlibat dalam penyelenggara Pilkada baik KPU, Bawaslu, TNI-Polri, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), tidak ada yang terkonfirmasi Covid-19.
“Kalau mereka yang menjadi petugas-petugas dalam pelaksanaan Pemilukada tidak terkonfirmasi virus ini, berarti tidak ada masalah. Itu saja yang kita khawatirkan,” harapnya.
Dari 11 kabupaten/ kota di Maluku, kata Kasrul, daerah yang beberapa hari terakhir ini terjadi peningkatan angka kasus Covid-19 terbanyak Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT).
“Dari data yang tercatat oleh Pemprov Maluku per Senin, 14 Desember 2020 kemarin, telah terjadi penambahan 68 kasus di KKT, dengan total keseluruhan sebanyak 335 pasien Covid-19 di KKT,” jelas Kasrul.
Ditanya soal kemungkinan KKT akan dilakukan PSBB, Kasrul mengaku, itu jadi kewenangan dan kebijakan Pemda setempat. Pasalnya, Pemda setempat yang lebih memahami situasi dan kondisi yang terjadi di daerahnya sendiri.
“Soal KKT akan PSBB, saya belum tahu. Karena sampai saat ini belum ada surat permintaan PSBB dari pemerintah daerah setempat. Mudah-mudahan semua bisa diatasi secara bersama,” ujarnya.
Pemerintah daerah melalui Satgas Penanganan Covid-19, lanjut Kasrul, akan terus berupaya dan mengajak masyarakat sama-sama mentaati protokol kesehatan, guna memutus mata rantai penyebaran wabah ini.
“Kita jangan lengah, harus tetap tingkatkan disiplin 4 M, gunakan masker, jaga jarak, cuci tangan, dan hindari kerumunan. Semoga wabah ini segera berlalu dan kita bisa kembali dalam kehidupan normal,” tutupnya. (KTE/KT)
Komentar