DPD Golkar Maluku Bakal Minta Maaf ke Gubernur “Jenderal” Maluku

KABARTIMURNEWS.COM. AMBON-DPD Golkar Maluku meminta maaf kepada Gubernur “Jenderal” Maluku yang juga Ketua DPD PDIP Maluku Murad Ismail serta institusi kepolisian atas pernyataan Dade Mahedar.
"Partai Golkar akan minta maaf kepada kepolisian. Kami akan minta maaf kepada Pak Murad, secara pribadi dan Ketua DPD PDIP Maluku. Kami berusaha bertemu mereka," kata Marasabessy.
Membela Dade, menurut Marasabessy, usia Dade masih relatif muda, dan begitu semangat menghadapi Pilkada serentak 2020, sehingga pernyataannya tidak sengaja kelepasan (kontrol).
"Mudah-mudahan diberikan pintu maaf bagi kami. Namanya, manusia tidak luput dari kesalahan," ujar Wakil Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPD Partai Golkar Maluku, Ridwan Marasabessy kepada Kabar Timur, kemarin.
Namuan, jika tidak dimaafkan oleh institusi kepolisian dan Murad, Marasabessy katakan, DPD Golkar akan investigasi siapa kader Golkar yang membocorkan pernyataaan Dade dan menyebar di media sosial. "Kita akan cari tahu siapa yang bocorkan keluar. Itu pernyataan internal dan terbatas," kata mantan anggota DPRD Maluku ini.
Marasabessy mengakui turut menghadiri Rakornis Bappilu DPP Partai Golkar melali virtual bersama Dade. Laporan Dade ke Bappilu DPP Golkar soal institusi kepolisian digerakkan untuk memenangkan Pilkada SBT dengan intimidasi para kepala desa menurutnya, hanya sebuah informsi.
"Ketika itu saya ada. Saya tidak salah ingat, dia mengatakan bahwa itu hanya informasi. Mudah-mudahan saya tidak pikun. Dia bilang karena ada informasi khususnya di SBT. Daerah lain tidak," ujar Marasabessy .
Untuk itu, kata Marasabessy, Dade mengusulkan kepada DPP Golkar meneken Momorandum of Understanding (MoU) antara DPP Partai Golkar dengan pemerintah (Mendagri) dan kepolisian agar partai politik ikut Pilkada dengan gawenya sendiri.
"Kita ingin menang dan elemen-elemem ini tidak berpihak dan main langsung (di Pilkada). Memang TNI dan Polri tidak terlibat. Tapi kalau mereka terlibat pasti kita kelabakan. Itu yang kita minta ke Pak Nurdin Halid, semacam ada MoU begitu," terangnya.
Soal tuduhan Dade, Murad melibatkan institusi kepolisian memenangkannya sebagai gubernur pada Pilgub Maluku 2018, Marasabessy berdalih itu hanya wacana. "Selama ini kan tidak ada bukti. Kami mohon maaf atas kelalaian Mahedar," kata dia.
Kapolda Maluku Irjen Pol. Baharudin Djafar sangat mengayomi masyarakat Maluku, sehingga tegas Marasabessy, tidak elok menuduh Polri tidak netral di Pilkada.
Marasabessy meyakini Murad akan memaafkan Dade atas kekhilafannya. "Kita yakin ada pintu maaf dari Pak Kapolda. Begitu juga Pak Murad, tidak mungkin beliau kasih celaka katong adik-adik ini," ujar Marasabessy. (KTM)
Komentar