KPK Fokus Aset Bupati Buru Diluar LHKPN

Ist

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Aset-aset di dominasi atasnama istri mudanya berinisial SH. Itu, sebabnya kenapa SH juga dipanggil karena kaitan dengan aset-aset  tadi. Aset-aset tersebut tidak masuk LKHPN.

Kasus duga-an korupsi dan gratifikasi Bupati Buru, Ramly Umasugi, makin menarik. Setelah lima orang mangkir dari panggilan, dua diantaranya , Senin, 2 Oktober 2020, telah penuhi panggilan lembaga anti rasuah itu. 

“Dua dari lima yang mangkir dari panggilan, pekan kemarin, sudah datang dan dimintai keterangan, tadi (Senin, kemarin). Keduanya akan dimintai keterangan lanjutan, pada Selasa (hari ini),” ungkap sumber Kabar Timur di Gedung KPK, via telepon, tadi malam.  

Menurutnya, kedua orang berinisial A dan MB telah menjalani pemeriksaan dan dilanjutkan Selasa (hari ini). “Senin, tadi  berlanjut besok, tercatat ada tiga orang yang diperiksa. Selain, A dan MB, juga  orang dekat TL,  berinisial RT, diperiksa,” bebernya.

TL adalah pengusaha ternama di Kabupaten Buru, sebelumnya telah menjalani pemeriksaan di Gedung KPK dua hari berturut-turut, pada 15 dan 16 Oktober 2020.  Sebelum TL diperiksa KPK lebih dulu memeriksa salah satu politisi daeh itu, pada 29 September dan 1 Oktober 2020, lalu. 

Sumber itu mengaku, KPk menjadwal agenda pemeriksaan terhadap sejumlah orang yang mangkir untuk hadir pada pemeriksaan selanjutnya. “Ada  empat lagi orang yang dipanggil dan belum penuhi panggilan,” sumber  lagi.

Keempat, orang salah satunya istri “muda” Bupati Buru yang juga Ketua DPD Golkar Maluku, Ramli Umasugi, berinisial SH, dan tiga pengusaha lainnya masing-masing: DA, AK dan FH. “Kalau tidak pekan ini, mereka akan dijadwal ulang panggilannya,” sebut sumber.

GRATIFIKASI

Informasi lain  yang berhasil dikorek Kabar Timur terkait, kasus yang dibidik KPK, adalah gratifikasi. KPK menemukan sejumlah aset bupati Ramli Umasugi  yang terdiri dari rumah dan aset lain-lain yang tidak masuk dalam LHKPN. 

“Aset-aset di dominasi atasnama istri mudanya berinisial SH. Itu, sebabnya kenapa SH juga dipanggil karena kaitan dengan aset-aset  tadi. Aset-aset tersebut tidak masuk LKHPN,” sebut sumber itu, yang mengaku, hampir seluru aset Bupati Buru yang tidak dilaporkan dalam LHKPN semuanya sudah terdata.

Selain, atas nama istri mudanya, kabarnya aset-aset yang menggunakan nama lainnya, semua telah terindetifikasi oleh KPK. “Pemeriksaan awal ini akan jadi kesimpulan kemana bidikannya. Itu nanti setelah tiga hari kedepan, saya kabari,” sebut sumber itu. 

 Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan korupsi dan gratifikasi Bupati Buru Ramly Umasugi alias “RU” dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Informasi yang dihimpun Kabar Timur menyebutkan, salah satu anggota DPRD di daerah itu, telah dimintai keterangan oleh lembaga anti rasuah, pada 29 September dan 1 Oktober 2020.

Selain itu, ada salah satu pengusaha berinisial “TL” juga dimintai keterangan. Pengusaha itu mendatangi KPK, pada 15 dan 16 Oktober 2020. “Sudah dua orang yang dimintai keterangan oleh KPK,” sebut sumber itu.

Pekan depan, lanjut sumber itu, terdapat lima orang  yang akan dimintai keterangan oleh KPK. Surat undangan sudah dilayangkan.  “Suratnya sudah dilayangkan dan diterima. Pekan depan mereka akan hadir di gedung KPK,” sebutnya.

Yang menarik, dari lima orang yang akan dipanggil KPK, lanjut sumber itu, salah satunya adalah istri muda Bupati Buru, berinisial: ST.

Salah satu dari dua orang yang telah diperiksa KPK mengaku, dia awalnya mendatangi KPK sesuai undangan.  Sehari setelah itu diminta hadir, dan selanjutkan dimintai keterangan dan dibuat BAP. “Saya dua kali. Pertama bincang-bincang, kesokan harinya saya diminta balik dan langsung di-BAP, oleh KPK,” terangnya.

Sayang dia menolak menjelaskan panjang lebar tentang kasus apa saja yang jadi bidikan KPK. Menurutnya,  KPK sangat focus dan serius menangani kasus ini. “Ada korupsi dan gratifikasi yang difokuskan,” sambungnya, sambil meminta Kabar Timur  menunggu pemeriksaan-pemeriksaan lanjutan. (KT)

Komentar

Loading...