Isu Suku Jadi Alat Politik Hadang SMS-GES

KABARTIMURNEWS.COM,NAMROLE, - Isu primordial dihembuskan calon kepala daerah di Pilkada Buru Selatan 2020. Politisasi isu suku diusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bursel, Haji Ali-Zainudin Boy.
Paslon dengan akronim AJAIB itu memainkan isu Buton Bersatu sebagai dagangan politik untuk merebut simpati warga Buton yang menetap di Bursel.
Menghalakan segala cara demi meraih kemenangan menjadi jalan pintas bagi AJAIB mengangkat isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) sebagai komoditas politik.
Strategi yang tidak elegan ini dimainkan AJAIB untuk menghadang Paslon Safitri Malik Soulisa-Gerson Eliaser Selsily (SMS-GES), yang tingkat elektabilitasnya cukup tinggi di masyarakat.
Rupanya politisasi isu suku yang dimainkan AJAIB tidak sepenuhnya didukung warga suku Buton di Bursel. Mereka tidak mudah dibodohi oleh ambisi politik AJAIB.
Tokoh Pemuda Desa Waehotong La Nudin menegaskan, hubungan Kai Wait (hidup orang basudara) yang merupakan budaya dan hubungan sosial di Bursel harus dijaga sebagai senjata untuk menghadang isu suku tersebut.
Menurutnya isu suku yang ditiup AJAIB, mengancam kemajemukan demi kepentingan elektoral yang bisa berujung pada perpecahan. “Jangan jadikan isu suku atau SARA sebagai komoditas politik yang justru mengusik keberagaman masyarakat Buru Selatan,” tegas warga keturunan Buton ini, kemarin.
Nudin berharap calon kepala daerah dapat menjaga kondusifitas di daerah. Salah satu caranya dengan mengimbau masyarakatnya untuk matang berpolitik dan memilih calon yang memiliki konsep dalam membangun daerah.
Menurutnya calon bupati dan wakil bupati yang layak untuk dipilih pada 9 Desember 2020 adalah SMS-GES, Paslon nomor urut 3. “Masyarakat di Desa Waehotong Lama, sudah bakumpul dan menyatakan sikap memilih Paslon nomor urut 3 pada tanggal 9 Desember mendatang,” kata dia.
Haji Ali merupakan kontestan Pilkada Bursel tahun 2010 sebagai calon wakil bupati berpasangan dengan Anthon Lesnussa sebagai bupati Bursel. Setelah kalah Pilkada 10 tahun Hadji Ali menghilang dan kini dia mencalonkan diri sebagai bupati di Pilkada Bursel 2020.
“Pak Haji Ali pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati berpasangan dengan Anthon Lesnussa, kalah dari pasangan Tagop Soulisa dan Buce Seleky pada Pilkada Bursel tahun 2010. Setelah kalah Haji Ali menghilang meninggalkan Bursel. Di momentum Pilkada 2020 haji Ali kembali lagi mencalonkan diri sebagai calon Bupati dan mengaku anak kampung,” sindir dia.
Begitu juga Paslon Elisa Lesnussa yang berpasangan dengan calon Bupati Abdurahman Soulisa (MANIS) menetap dan menjadi PNS di Jayapura Papua, tidak pernah menginjakan kaki di Bursel. “Elisa Lesnussa sudah lama menjadi penduduk Jayapura. Kami tidak mengenal calon lain yang katong kanal Ibu hajah Safitri dan Pak Gerson. Kami optimis SMS-GES meraih 90 persen suara di Desa Waehotong Lama” klaim Nudin.
Dia menyindir dua paslon yang menjadi rival SMS-GES mengaku anak kampong dan anak adat. Padahal selama ini mereka menetap di luar Bursel. “Jang dong su dengar mau Pilkada lalu dong bilang dong itu anak kampong AJAIB maupun mangaku suku Buton. Sementara paslon lain bilang katong anak adat Buru Selatan yang sudah lama meninggalkan Negeri Kai Wait dan tinggal di Jayapura. Semuanya ini Katong seng kanal dorang, yang katong kanal Ibu Safitri dan Pak Gerson. Katong su sepakat akan memilih SMS- GES, yang lain katong seng kanal,” kata Nudin dalam dialeg Maluku.
Menurutnya Safitri sebagai isti Bupati Tagop Soulisa telah berjuang mengembalikan Desa Waehotong Lama masuk dalam wilayah Bursel. “Dulu desa ini terisolir. Tapi program- program Pemkab Bursel yang dipimpin Pak Tagop katong sudah nikmati dan sudah meningkatkan perekonomian di desa kami,” ujar dia.
Imam Mesjid Desa Waehotong Lama, Samiun Soamole mengungkapkan desa tersebut merupakan kantong pemilih SMS-GES. “Setiap pilkada di Desa Waehotong Pak Tagop selalu menang dan meraih suara terbanyak mencapai 90 persen. Kini giliran istri Pak Tagop mencalonkan diri sebagai bupati dan Beta yakin Ibu Safitri akan merebut suara terbanyak di desa ini,” katanya.
Soamole optimis paslon SMS-GES akan keluar sebagai pemenang Pilkada Bursel 2020. “Tidak mendahului Allah SWT, Ibu Safitri Malik dan Pak Gerson Eliaser Selsily sudah dipastikan memenangkan pertarungan, unggul dari dua Paslon yang lain,” yakinnya. (KTL)
Komentar