Pemkot Ubah Strategi Ops Yustisi

Zaenal.A.Patty/Kabartimurnews

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - Operasi (Ops) Yustisi, tertib protokol kesehatan Covid-19 di Kota Ambon bagi pengemudi kategori moda transportasi roda empat diubah strategi penerapannya.  Seperti apa?

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, razia bagi pelanggar moda transportasi, baik Angkot maupun Mobil Pribadi dirubah lantaran para pengemudi telah hafal waktu Ops Yustisi. 

“Awalnya razia mobil, petugas Ops Yustisi hanya berdiri di pos-pos dengan waktu tertentu. Kali ini, prosesnya beda. Petugas Ops akan secara mobile pantau seluruh kawasan, agar tidak lagi ada Pengemudi yang langgar muatannya lebih dari 50 persen, “ paparnya. 

Dikatakan, perubahan strategi Ops Yustisi kategori moda transportasi roda empat, bertujuan agar Zona Orange penyebaran Corona, yang didapat oleh Pemerintah Kota Ambon saat ini, tidak turun kembali ke Zona Merah. 

“Seperti yang saya katakan, pengemudi dan masyarakat sudah hafal betul waktu Ops Yustisi. Dilakukan secara mobile, agar penerapan protokol kesehatan jangan hanya pada saat ada petugas saja, “ungkapnya. 

Langka Ops Yustisi, kata Richard, dilakukan secara mobile agar pihaknya dapat mengetahui apakah masyarakat sudah benar-benar sadar dalam menerapkan protokol kesehatan, atau tidak? 

“Seperti terlihat saat ini, kesadaran masyarakat dalam memakai masker sudah bagus. Nah, kita lihat kedepan, apakah kesadaran ini betul-betul murni, atau kah hanya ketika ada petugas saja, “ terangnya. 

Lebih lanjut Walikota mengaku, pihaknya masih tetap komitmen yang sama, yakni memutus mata rantai penyebaran Corona, di Kota Ambon. Untuk itu, pemberian sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan tetap dilakukan. 

“Kalau kita tidak tegas maka bisa-bisa kita kendor lagi. Sesuai target, kita sudah harus beranjak dari Zona orange menuju Zona Kuning, dalam 14 hari kedepan. Untuk itu, PSBB Transisi jilid enam, semakin kita perketat pengawasannya, “ tuturnya. (KTE)

Komentar

Loading...