KABARTIMURNEWS.COM, AMBON – Perebutan kursi ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Maluku Tengah memanas. Sesama kader beringin nyaris baku hantam sebelum pembukaan Musda IX DPD II Partai Golkar Kabupaten Malteng.
Musda digelar di Hotel Nusa Beach, Kota Masohi, Rabu (26/8) hingga Kamis dini hari. Meski diwarnai kericuhan, Musyawarah daerah (Musda) DPD II Golkar akhirnya sepakat memilih Rudi Lailosa menakhodai Golkar Malteng periode 2020-2025.
Sepekan terakhir, keributan di arena Musda DPD II Golkar terjadi di kabupaten Buru Selatan dan Seram Bagian Barat. Akibat ricuh, Musda Golkar di dua daerah itu ditunda dan dialihkan ke Kota Ambon.
Musda DPD II merupakan agenda lima tahunan untuk memilih ketua Golkar tingkat kabupaten di partai besutan Airlangga Hartarto itu.
Keributan di Musda Golkar Malteng berawal dari perdebatan dan saling mengklaim antar para pemegang mandat peserta Musda. Ketika verifikasi peserta, para peserta saling berdebat terkait komposisi kepengurusan di tingkat kecamatan yang berhak mengikuti Musda.
Peserta yang marah memukul meja hingga saling berhadapan dan nyaris adu jotos. Beruntung, keributan yang lebih besar berhasil dihindari setelah peserta lainnya turun tangan meredam aksi tersebut.
“Untung peserta Musda lainnya melerai dan memisahkan mereka,” kata salah seorang kader Golkar Malteng Kepada Kabar Timur, Kamis (27/8).
Pemilihan ketua DPD Golkar Malteng diikuti dua calon, yakni Rudi Lailosa dan Rasip Sahubawa. Sempat dihentikan akibat ricuh, sidang Musda IX DPD II Partai Golkar Malteng yang dipimpin Wakil Ketua OKK DPD I Partai Golkar Provinsi Maluku Yusri A.K Mahedar kembali dilanjutkan.


























