Meski begitu, karena spesimen dari ketiga OPD yang sebelumnya berstatus sebagai PDP itu sudah di kirimkan ke laboratorium di Jakarta untuk diperiksa guna memastikan apakah mereka positif terpapar corona atau tidak, kata Pontoh menambahkan, ketiganya tetap dirawat di RSUD milik Pemda Maluku itu hingga hasil pemeriksaan spesimen keluar.
“Tetapi karena spesiemennya sudah dikirim, tetap diberlakukan sebagai orang yang dicurigai sehingga sampai sekarang masih ada di RS dan tetap menunggu hasil pemeriksaan spesimen,”tandasnya.
Dirinya juga berharap, mudah-mudahan masyarakt di Maluku tidak ada yang sampai terindikasi maupun terpapar corona. Kita berdoa, mudah-mudahan tidak ada yang kena,”harapnya.
Ditambahkan Sekda Maluku, Kasrul Selang, orang yang sudah diisolasi belum bisa langsung dikatakan positif terpapar. Tetapi harus diambil sampelnya untuk diuji di lab yang yang telah diberi kewenangan untuk memastikan hasil pemeriksaan spesimen secara valid.
“Orang yang sudah diisolasi bukan berarti sudah positif, tidak. Tetapi sambil menunggu hasil spesimen keluar itu orangnya diisolasi. Jadi orang di sekitar RS tidak usah khawatir kalau sudah di ruang isolasi,”tandasnya.
Olehnya itu kata dia, guna menangkal berita-berita hoax terkait corona ini di Maluku, maka setiap harinya terhitung mulai Jumat besok, Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Maluku akan memberikan keterangan pers resmi terkait perkembangan pemantauan pencegahan dan penanganan covid-19 di Maluku.
Apalagi saat ini kata dia, Polda Maluku melalui Reskrimsus sudah menangani tiga kasus terkait berita hoax corona ini. “Jadi setiap jam tiga sore kita akan adakan konferensi pers, jadi tidak ada yang kita tutup-tutupi,”ujarnya. (KTR)



























