Jalan dan Jembatan Mamua Masih Terabaikan

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON,- Kondisi jalan dan jembatan Mamua, Negeri Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) sungguh memprihatinkan. Sembilan tahun rusak pasca banjir bandang Mamua 2011 lalu, tidak lagi ada perhatian serius oleh Pemerintah Maluku.

Jalan berstatus provinsi ini hanya dibiarkan begitu saja. Padahal, sejumlah warga Jazirah telah mengeluhkan kondisi ini sejak Maluku dipimpin Gubernur Karel Albert Ralahalu.

Tapi, keluhan tersebut tidaklah berarti. Sampai pada Maluku dipimpin Gubernur Said Assagaf, tak juga kunjung diperbaiki. Janji pimpinan DPRD Maluku masa bakti 2014-2019, Edwin Adrian Huwae untuk diperjuangkan di pusat, hasilnya tidak terlihat.

Hingga kini, keluhan masyarakat masih tetap sama. Mereka berharap jalan dan jembatan Mamua yang merupakan jalan penghubung utama beberapa desa di Leihitu ini bisa dilihat Gubernur Maluku, Murad Ismail.

"Musim penghujan, air akan menutupi badan jalan. Jika musim panas, debu berterbangan di jalan sepanjang hampir 200 meter itu. Ini yang kita alami selama sembilan tahun. Jadi, tolong, lihat kondisi jalan dan jembatan Mamua," pinta sejumlah warga Leihitu ketika berbincang-bincang dengan Kabar Timur, Rabu (11/12)

Menurut warga, ketika pelaksanaan Pilkada akan di mulai, sejumlah nama calon yang didengungkan di wilayah Jazirah adalah mereka yang memiliki turunan asli anak Jazirah.

Ini isu yang dimainkan untuk menarik simpati warga dalam pencoblosan nanti. Tapi disisi lain, warga juga sudah pada dasarnya menentukan pilihannya kepada calon yang betul-betul di ketahui anak adat jazirah.

Harapan warga, ketika anak Jazirah terpilih, segala persoalan di wilayah Jazirah bisa diperjuangkan nanti. Meski, tidak semua harus dilakukan dalam satu tahun. Dilakukan bertahap pun sudah sangat disyukuri.

"Seperti pak Murad Ismail. Pilgub 2017 kemarin, dimenangkan di wilayah Jazirah karena orang tahu, beliau putra asal Jazirah. Sekarang, harapan pak Murad tercapai sementara yang diharapkan warga belum, salah satunya perbaikan jalan dan jembatan Mamua Hila," tandas mereka

Mereka berharap, jika di tahun 2020 anggaran untuk program perbaikan jalan dan jembatan Mamua Hila tidak diusulkan, semoga bisa diatasi pada anggaran tahun 2021 mendatang.

"Darahnya pak Murad mengalir darah orang Hila. Meski Maluku bukan Hila saja, tapi paling tidak kabar soal jalan dan jembatan Mamua ini didengungkan pihak Pemerintah Maluku. Entah dikerjakan kapan, didengungkan saja, warga pengguna jalan sudah senang," Ujar mereka.(MG3)

Komentar

Loading...